Jakarta, MINA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) bagi warganya untuk tidak mengunjungi atau berlibur ke Indonesia.
Dikutip dari US Express, salah satu alasan utama pemberlakuan travel warning adalah meningkatnya eskalasi konflik di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Pemerintah AS menilai bahwa situasi di kedua wilayah tersebut sangat membahayakan bagi keselamatan warga Amerika, termasuk potensi risiko penculikan atau serangan yang dapat mengancam nyawa mereka.
Tidak hanya terkait Papua, peringatan itu juga menyebutkan imbauan agar warga AS menghindari kerumunan di Indonesia, terutama saat terjadi aksi unjuk rasa. AS menilai kerumunan semacam itu berpotensi memicu situasi yang tidak aman.
Baca Juga: [POPULER MINA] Serangan Israel ke Iran dan Global March to Gaza
Selain fokus pada konflik regional di Papua, pemerintah AS mengategorikan Indonesia ke dalam level 2 dalam sistem peringatan perjalanan mereka. Level ini berarti wisatawan AS diminta lebih berhati-hati ketika bepergian ke Indonesia.
Risiko yang disoroti pada kategori ini meliputi potensi kejahatan, kerusuhan, wabah penyakit, hingga bencana alam. Meski demikian, pemerintah AS tidak sepenuhnya melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia, tetapi menekankan pentingnya kewaspadaan ekstra.
Peringatan perjalanan ini diperkirakan dapat berdampak pada sektor pariwisata Indonesia, terutama dari pasar wisatawan AS. Namun, beberapa pengamat menilai langkah tersebut lebih kepada tindakan preventif atas situasi keamanan global yang menjadi perhatian Washington. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MBS Telepon Presiden Iran: “Dunia Islam Mendukung Anda”