Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Siap Kerja Sama dengan Rusia jika Menguntungkan

Rudi Hendrik - Jumat, 17 Februari 2017 - 16:29 WIB

Jumat, 17 Februari 2017 - 16:29 WIB

332 Views

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson. (Foto: dok. CNN)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson. (Foto: dok. CNN)

 

Bonn, Jerman, 19 Jumadil Awwal 1438/17 Februari 2017 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson pada hari Kamis (16/2) mengatakan bahwa negaranya akan bekerja sama dengan Rusia jika hal itu menguntungkan Amerika.

Pernyataan hati-hati itu muncul setelah pertemuan pertama Tillerson dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov di sela-sela Pertemuan G20 di kota Bonn, Jerman.

Amerika Serikat akan mempertimbangkan bekerja dengan Rusia ketika kami dapat menemukan bidang kerja sama praktis yang akan menguntungkan rakyat Amerika,” kata Tillerson kepada wartawan, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris

Tillerson menegaskan bahwa AS akan berdiri untuk kepentingan dan nilai-nilai AS dan sekutu-sekutunya.

“Kita tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tapi kita harus saling pengertian yang mana kepentingan kita bertepatan, dan ada banyak bidang seperti itu, kita harus bergerak maju,” kata Lavrov dalam komentar yang disiarkan di televisi Rusia.

Tillerson yang menggantikan John Kerry menjadi sorotan dunia ketika ia melakukan debutnya sebagai diplomat tinggi Amerika setelah Presiden Donald Trump berjanji untuk menempatkan kepentingan AS lebih dulu dan di saat yang sama juga menawarkan garis lembut kepada Moskow.

Namun, pertemuan itu terjadi di saat Penasehat Keamanan Nasional AS Michael Flynn mengundurkan diri dari jabatannnya secara mengejutkan. Kemunduran Flynn terkait tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilu presiden AS sehingga Trump tampil sebagai pemenang mengalahkan saingannya, Hillary Clinton.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Sementara itu, Lavrov mengatakan kepada Tillerson bahwa pemerintah Rusia tidak ikut campur dalam urusan internal negara lain.

Namun di Moskow, Kremlin menyuarakan ketidaksabarannya atas kurangnya kemajuan dalam memperkuat hubungan sejak Trump pindah ke Gedung Putih. Juru bicara Kremlin Dmitri Peskov bahkan mengatakan bahwa kedua negara “membuang-buang waktu”.

Secara terpisah, Presiden Vladimir Putin menyerukan pemulihan hubungan antara AS dan badan-badan intelijen Rusia. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Timur Tengah
Amerika
Internasional
Palestina