Washington, MINA — Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan tengah merencanakan pembangunan pangkalan militer di wilayah perbatasan Gaza, senilai sekitar USD 500 juta atau sekitar Rp 8 triliun untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata di kawasan tersebut.
Rencana pembangunan tersebut muncul dalam laporan yang mengutip media Israel Yedioth Ahronoth dan pejabat yang tidak disebutkan namanya. Pangkalan militer ini disebut akan didirikan oleh Israel atas permintaan atau kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan diperkirakan akan berlokasi sangat dekat dengan wilayah blokade Gaza. Al-Jazeera melaporkan.
Tujuan utama fasilitas itu adalah untuk memantau dan mungkin mendukung penegakan suatu kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Laporan menyebut bahwa fasilitas ini bisa berfungsi sebagai pangkalan pemantauan dan logistik untuk pihak AS di kawasan tersebut.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Istana Presiden AS ataupun dari pemerintah Israel mengenai keputusan final lokasi atau waktu pelaksanaan proyek tersebut.
Baca Juga: Trump Minta Presiden Israel Pertimbangkan Ampuni Netanyahu
Beberapa analis menilai langkah ini sebagai bagian dari strategi AS untuk memperkuat posisinya dalam konflik Timur Tengah, terutama terkait peran Israel dan Gaza.
Pengamat kawasan menyebut bahwa keberadaan pangkalan militer AS di perbatasan Gaza bisa meningkatkan ketegangan dengan aktor lain di wilayah itu, termasuk kelompok-kelompok Palestina dan aktor regional seperti Iran atau Turkiye.
Namun, para pendukung menyatakan bahwa fasilitas tersebut dapat membantu menstabilkan situasi dan memperkuat mekanisme gencatan senjata yang selama ini sering rapuh.
Sementara itu, bagi Israel, pangkalan ini bisa dilihat sebagai bentuk dukungan militer dan politik dari AS dalam kerangka keamanan nasional Israel, terutama di sisi selatan yang berbatasan dengan Gaza.
Baca Juga: 100 Anggota Kongres AS Ajukan RUU Perangi Kekerasan di Tepi Barat
Namun, hal ini juga memunculkan pertanyaan soal kedaulatan, reaksi publik lokal dan bagaimana masyarakat Gaza akan merespon kehadiran militer asing demikian dekat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prancis Larang 8 Perusahaan Israel Ikuti Pameran Pertahanan di Paris















Mina Indonesia
Mina Arabic