Washington, MINA – Gedung Putih menahan bantuan keamanan untuk Lebanon senilai lebih dari 100 juta dolar AS, membiarkan anggota parlemen AS dan pembuat kebijakan tanpa laporan yang jelas.
David Hale, diplomat karier teratas di Departemen Luar Negeri, mengakui pembekuan itu ketika dia berbicara di bawah sumpah kepada anggota parlemen AS dalam penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Ditanya tentang keterlambatan bantuan militer ke Ukraina, Hale mengatakan bahwa itu bukan kasus yang terisolasi dan menunjuk pula bntuan kepada Lebanon.
“Ada informasi yang sampai kepada saya mulai akhir Juni bahwa penahanan telah dilakukan atas bantuan militer Ukraina dan Lebanon tanpa penjelasan apa pun,” kata Hale, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik, menurut transkrip yang dirilis oleh anggota parlemen AS pada Senin malam (18/11), demikian Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Ditanya mengapa Gedung Putih tidak mencairkan uang yang disetujui oleh Kongres, Hale mengatakan, tampaknya ada “perselisihan mengenai kemanjuran bantuan.”
Pembekuan bantuan dilakukan sebelum pecahnya protes besar-besaran di Lebanon terhadap kesulitan ekonomi dan korupsi, yang memicu pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri.
Dua politisi senior Demokrat AS, dalam suratnya baru-baru ini ke Gedung Putih, mengatakan bahwa “penahanan tidak pasti dan tidak dapat dijelaskan” memengaruh 105 juta dolar bantuan kepada Lebanon, termasuk kendaraan militer, senjata dan amunisi. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan