Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asmir Agoes: Tujuan Umat Manusia Satu, Damai

Septia Eka Putri - Selasa, 9 Februari 2016 - 21:23 WIB

Selasa, 9 Februari 2016 - 21:23 WIB

551 Views ㅤ

Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Antarbudaya, Asmir Agoes. (Foto: MINA)
Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Antarbudaya, <a href=

Asmir Agoes. (Foto: MINA)" width="300" height="200" /> Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Antarbudaya, Asmir Agoes.(Foto: MINA)

Jakarta, 1 Jumadil Awwal 1437/ 9 Februari 2016 (MINA) – Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Antarbudaya, Asmir Agoes, mengatakan sebenarnya tujuan umat Manusia hanya satu yaitu mencapai perdamaian.

“Sebenarnya hanya lima huruf saja, dalam bahasa Inggris peace artinya damai, tetapi selama dunia berkembang, sekian banyak manusia yang diketahui oleh kita sampai sekarang itu belum tercapai, ini sesuatu yang harus kita pikirkan,” kata Asmir.

Ia memaparkan damai, hal yang belum tercapai oleh umat manusia dalam Konferensi Pers perayaan 60 tahun AFS di Indonesia dan 31 tahun Yayasan Bina Antarbudaya yang digelar di Hotel JS Luwansa Jakarta, Selasa (9/2).

“Dalam hal yang tidak tercapai itu kita telah menjadi korban, sebagian besar yang menjadi korban di dunia ini dari umat manusia, dan ini cenderung bukan saja berkepanjangan tampaknya bertambah hebat,” kata Asmir dalam presentasinya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Ia juga berharap melalui AFS, masyarakat di seluruh dunia saat ini bertransformasi menjadi masyarakat global. Semakin terintegrasinya dunia saat ini menuntut masyarakat Indonesia untuk mampu secara cepat dan tepat beradaptasi dengan beragam latar belakang budaya dengan kata lain, memiliki kecerdasan budaya.

“Pemuda tidak lagi dilihat sebagai ‘masa depan’, namun sebagai agen perubahan masa kini yang terlibat aktif dalam pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu, peningkatan mutu dan kualitas pemuda Indonesia tidak dapat ditunda lagi. Yayasan Bina Antarbudaya melalui program AFS Intercultural Programs di Indonesia berkomitmen mewujudkan generasi yang cerdas budaya,” ujarnya.

Sebagai contoh, Indonesia tengah menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN, di mana kesempatan untuk bekerja antar budaya dan antar negara semakin terbuka lebar.

Bahkan, dalam era Agenda Pembangunan Berkelanjutan Global paska 2015, banyak isu pembangunan yang sangat relevan dengan pemuda, sehingga menempatkan pemuda di garis depan untuk mencapai perdamaian.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Sehingga keluarga adik-adik sampai ke cucu-cucu kita bisa merasakan peran bukan sebagai pengamat tapi menjadi pemain perdamaian, pembentuk perdamaian, menjadi pemimpin perdamaian,” tambahnya.

Program Yayasan Bina Antarbudaya sendiri terdiri dari Sending dan Hosting, yang mana program Sending merupakan kegiatan mengirimkan pelajar Indonesia ke sekitar 60 negara mitra AFS di dunia.

Selain itu, program Hosting menjadi kesempatan bagi siswa asing tinggal dan belajar di Indonesia, dengan harapan terjalinnya pemahaman antarbudaya yang lebih baik.(L/hna/P007/R05)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Sport
Internasional
Dunia Islam