Kairo, 12 Syawal 1434/19 Agustus 2013 (MINA) – Menyikapi perkembangan situasi keamanan di Mesir, Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Atdik KBRI) Kairo, Dr. Fahmy Lukman, M.Hum mengevakuasi tiga mahasiswi yang tinggal di asrama mahasiswi milik Majelis ‘Ala, Kementerian Wakaf Mesir.
Asrama tersebut terletak di kawaan Bundaran Tahrir Square yang merupakan salah satu pusat aksi massa, baik sebelum maupun setelah revolusi.
Evakuasi dilakukan pada Ahad kemarin (18/8) atas permintaan kepala asrama, Madam Azzah kepada KBRI Kairo via telepon.
Merespon permintaan tersebut, Atdik beserta Sekretaris III Protokol Konsuler Puji Basuki segera bergerak ke lokasi. Atdik menyampaikan terima kasih kepada para pengelola asrama atas pemberitahuan mengenai kondisi pelajar Indonesia.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
“Kami sangat senang dengan kerja sama seperti ini. Kami bisa segera mengevakuasi mereka sebelum kondisi di sini semakin buruk,” kata tim KBRI dalam rilis dari laman resmi Atdik KBRI Kairo yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Senin (19/8).
Menurut kepala asrama, jumlah mahasiswi yang tinggal di asrama tersebut adalah tujuh mahasiswi asal Indonesia, empat di antaranya sedang liburan di luar asrama. Sementara yang perlu dievakuasi hanya tiga orang.
Madam Azzah seorang pribumi Mesir mengatakan, evakuasi dilakukan hingga kondisi keamanan di Mesir sudah membaik.
“Saya tidak tahu sampai kapan. Yang pasti, jika kondisi keamanan sudah membaik, saya akan segera kabari KBRI untuk mengembalikan mereka ke asrama” jawabnya penuh harap.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Atdik KBRI Kairo melaporkan, tiga mahasiwi yang dievakuasi tersebut adalah Dian Andriani Pancarini (mahasiswi tingkat IV Fak. Syariah Universitas al-Azhar) asal Bekasi Utara, Rida Amita (mahasiswi tingkat IV, Fak. Ushuluddin Universitas al-Azhar) asal Provinsi Lampung dan Nurul Izzah Miftahul Jannah (siwi kelas II SLTA al-Azhar) asal Surabaya Jawa Timur.
KBRI akan memfasilitasi mereka yang dievakuasi untuk tinggal sementara di kawasan yang aman.
Kondisi WNI Aman
Sementara itu, Staff Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo mengatakan pada Kamis lalu (15/8), kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kairo dalam keadaan aman dan mereka yang tinggal di dekat lokasi kerusuhan di Nasr City, sudah diamankan ke rumah komunitas daerah asal mereka di area-area tertentu di Mesir.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Pihak KBRI Kairo sendiri telah memberlakukan pelayanan keamanan tiap harinya yang dipusatkan di kantor Konsuler, Nasr City, sebagai upaya pendampingan dan kontrol keamanan pelajar Indonesia di Mesir bila sewaktu-waktu ada hal-hal yang tidak diinginkan.
KBRI Kairo jauh-jauh hari menghimbau para mahasiswa dan WNI di Mesir agar tidak mendekati tempat-tempat konsentrasi massa dan tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan yang mendesak sampai kondisi benar-benar kondusif.
KBRI juga menyerukan WNI untuk selalu membawa tanda pengenal yang masih berlaku, mengindahkan peraturan setempat, serta mengantisipasi pembentukan pos-pos pemeriksaan keamanan yang dibentuk baik oleh aparat keamanan maupun masyarakat sipil Mesir.
Bagi yang ijin tinggalnya akan berakhir, agar segera memperpanjangnya baik secara individu maupun kolektif.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
KBRI juga menyeru WNI menjaga ketenangan namun tetap meningkatan kewaspadaan serta keamanan diri dan keluarga di kediaman serta lingkungan.
KBRI juga meminta WNI untuk selalu memonitor perkembangan situasi melalui berbagai sarana seperti media massa, baik cetak maupun elektronik, dan sarana lainnya serta untuk tidak ikut campur dalam berbagai kerusuhan yang terjadi di negeri piramida itu. (T/P02/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal