Australia Beri Kesempatan Studi Singkat untuk Guru Indonesia

Jakarta, 26 Muharram 1438/27 Oktober 2016 (MINA) – Dalam rangka Pelatihan Singkat Peningkatan Kompetensi Guru, Duta Besar Australia Paul Grigson yang diwakili Counsellor (Development Cooperation) Kedutaan Besar Australia, Sarah Lendon memberi pembekalan kepada sekelompok guru terbaik Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke Australia untuk mempelajari sistem Australia.

“Kelompok yang terdiri dari 136 guru ini akan mengikuti studi singkat di Universitas Melbourne dan juga akan ditempatkan di sekolah Australia serta tinggal bersama keluarga setempat,” kata Sarah pada acara Pembekalan Guru SD dan SMP ke Australia, di Ruang Sidang Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Gedung D Kemenristekditi, Senayan, Jakarta, Kamis (27/10).

Ia menambahkan, para guru akan mengalami langsung praktek edukasi terbaik Australia. Studi Singkat ini akan memberikan contoh-contoh praktis tentang bagaimana peserta program dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran mereka, serta diharapkan mereka dapat memberikan inspirasi dan gagasan baru dengan sesama guru dan Kepala Sekolah sekembalinya mereka ke Indonesia.

“Hubungan antara Indonesia dan Australia telah lama terjalin di bidang pendidikan, Australia merupakan destinasi pilihan masyarakat Indonesia yang belajar di luar negri. Seperempat dari orang Indonesia yang belajar di Australia, 19.300 orang Indonesia terdaftar di lembaga pendidikan Australia pada tahun 2015,” ujarnya.

Keinginan intelektual yang sama dirasakan oleh masyarakat Australia yang juga bepergian dalam jumlah yang besar ke Indonesia untuk meneruskan pendidikannya sebagai bagian dari program New Colombo Plan dari Pemerintah Australia.

“Sejak tahun 2014, hampir 2.000 generasi muda Australia tinggal, bekerja, dan belajar di Indonesia sebagai bagian dari program Pemerintah ini,” tuturnya.

Sarah mengatakan, Australia bangga akan hubungan kerjasama dibidang pendidikan dengan Indonesia, “Melalui pendidikan, kita tidak hanya berbagai gagasan, namun juga memperoleh wawasan tentang gaya hidup, kebudayaan dan nilai-nilai masyarakat masing-masing,” ucapnya.

Diakhir penyampaiannya, Sarah mengungkapkan, hubungan bilateral Indonesia dan Australia didasari oleh keterikatan yang kuat dalam bidang pendidikan. “Setiap tahun, sekitar 500 orang Indonesia berpartisipasi dalam program Studi Singkat di lembaga pendidikan Australia,” tutupnya. (L/ima/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)