Purwokerto, MINA – Lemabaga kemanusiaan kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) resmi membuka Seminar Nasional Pengusaha Muslim untuk Pembebasan Al Aqsa di Aula AK Anshori UMP, Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (9/11).
Seminar Nasional dengan tema “Tanggung Jawab Pengusaha Muslim dalam Mendukung Pembebasan Masjid Al Aqsa dan Kemerdekaan Palestina” itu dibuka oleh Wakil Rektor III UMP Drs. Darmawan.
“Bismillah, seminar nasional pagi hari ini dinyatakan di buka,” ujar Darmawan.
Dalam sambutannya ia menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung terselenggaranya seminar, serta berharap acara itu dapat membangkitkan semangat jihad fii sabilillah dan menyatukan barusan umat islam untuk membebaskan Al Aqsa.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
“Saya sangat suport terhadap kegiatan ini. Saya meyakini bahwa Palestina akan terbebas walaupun kita sekarang melihat arus deras Yahudi masuk ke Palestina dan menjadikannya kota suci mereka,” kata Darmawan
Lebih lanjut ia menyampaikan, umat Islam Indonesia harus berbondong-bondong berkunjung ke Al-Aqsa sebagai salah satu bentuk perjuangan.
Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji mengatakan seminar ini sendiri bertujuan untuk menyatukan langkah para pengusaha dan calon pengusaha dalam pembebasan Palestina.
“Hari ini kita melihat bahwasanya hegemoni Yahudi sudah merambah ke berbagai bidang termasuk ekonomi, keuangan dan bisnis, yang menyangkut hajat hidup kita semua. Berbagai himbauan boikot telah berkumandang 30 tahun lalu, tapi sampai detik ini yang diboikot tak kunjung surut, tapi perjuangan kita teruskan,” ujarnya.
Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza
Hadir dalam seminar, Duta Besar Palestina untuk Indonesia HE Dr Zahair SM Al-Shun sebagai Keynote Speaker, Imamul Muslimin KH Yakhsyallah Mansur, Ketua Umum AWG Agus Sudarmaji PSi MSc, Founder of Rumah Balad Legisan S Samtasir MM, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Dr Aries Muftie dan lainnya. (L/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru