Baku, MINA – Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, Azerbaijan dan Armenia pada Sabtu (14/11) melakukan pertukaran jenazah tentara yang tewas dalam bentrokan di sekitar kota Susha di wilayah Karabakh Atas.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan jenazah tentara dikumpulkan melalui perantara dan partisipasi pasukan penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di wilayah Nagorno-Karabakh di Azerbaijan, Anadolu Agency melaporkan.
“Sebagai bagian dari aksi kemanusiaan ini, jenazah prajurit angkatan bersenjata Armenia dikumpulkan dan diserahkan ke pihak Armenia,” kata pernyataan itu.
“Juga, dalam kerangka tindakan ini, mayat enam prajurit Angkatan Darat Azerbaijan, yang menjadi Syehid (martir) selama pertempuran di sekitar kota Shusha, diterima,” tambahnya.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Pernyataan itu juga menyatakan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan Rusia dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shiogu, yang telah mengatur aksi kemanusiaan.
Hubungan antara bekas republik Soviet Azerbaijan dan Armenia telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Bentrokan baru meletus pada 27 September, dan tentara Armenia melanjutkan serangannya terhadap pasukan sipil dan Azerbaijan, bahkan melanggar perjanjian gencatan senjata kemanusiaan selama 44 hari.
Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 permukiman dan desanya dari pendudukan Armenia.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.
Turki menyambut baik gencatan senjata itu, menyebutnya sebagai “kemenangan besar” bagi Azerbaijan. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan