Badai Salju Terburuk Landa Kamp Pengungsian Suriah di Lebanon

(Foto: Twitter UNHCR Lebanon)

Beirut, MINA – Saat dilanda badai salju terburuk dalam satu dekade, dampak cuaca buruk itu juga berdampak bagi para yang berjuang bertahan hidup di Lebanon.

Sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah tinggal di Lebanon. Konvoi bantuan telah berjuang mencapai orang-orang yang tinggal di bagian terpencil negara itu selama badai, ketika tentara menutup jalan melalui pegunungan, lapor Channel 4 yang dikutip dari MEMO, Senin (7/2).

Tenda darurat mereka memiliki atap yang tidak memadai, isolasi atau bahan bakar yang kurang dalam suhu yang turun di bawah titik beku di malam hari.

Lebanon saat ini mengalami krisis ekonomi dan sosial, yang berarti bahwa pengungsi Suriah di negara itu berada di urutan terbawah dari daftar prioritas pemerintah.

Inflasi yang cepat telah membuat harga melonjak. Menurut UNHCR, ini adalah krisis ekonomi yang diperparah oleh pandemi virus corona, telah menempatkan 89 persen pengungsi Suriah di Lebanon di bawah garis kemiskinan ekstrem.

Menurut Refugee Protection Watch, setengah dari anak-anak pengungsi Suriah di Lebanon tidak bersekolah karena tidak ada tempat untuk mereka, orang tua mereka tidak dapat membayar pendidikan swasta dan tidak ada alternatif lain.

Sejak awal tahun lalu, 70 persen warga Suriah di Lebanon belum menerima bantuan kemanusiaan.

Beberapa politisi di Lebanon telah meminta para pengungsi Suriah pulang dengan alasan sebagian negara itu aman untuk pulang, dan dapat mengurangi tekanan pada ekonomi Lebanon.

Hal ini diamini oleh negara-negara Eropa seperti Denmark yang merupakan negara pertama yang mencabut izin tinggal pengungsi Suriah.

Namun, kekejaman masih terjadi di negara itu termasuk penghilangan paksa, penyiksaan, pembunuhan di luar proses hukum dan penculikan pengungsi Suriah yang baru saja kembali. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.