Badan Pusat Statistik Palestina (PCBS) dan Dewan Nasional untuk Kependudukan Palestina telah mengeluarkan rincian jumlah penduduk Palestina untuk laporan Hari Penduduk Sedunia.
Berdasarkan perhitungan yang disiapkan oleh PCBS, sesuai dengan hasil sensus umum penduduk, unit perumahan dan perusahaan pada tahun ini, perkiraan jumlah di Palestina pada pertengahan 2017 adalah sekitar 4,95 juta.
Dari jumlah ini, sebanyak 2,52 juta laki-laki dan 2,43 juta perempuan.
Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah
Perkiraan jumlah penduduk di Tepi Barat adalah sekitar 3,01 juta, termasuk 1,53 juta laki-laki dan 1,48 perempuan, sementara penduduk di Gaza diperkirakan berjumlah lebih dari 2 juta, termasuk sekitar 988 ribu laki-laki dan 956 ribu perempuan.
Menurut badan statistik tersebut, usia rata-rata masyarakat Palestina di Jalur Gaza lebih muda dari masyarakat di Tepi Barat. Anak-anak berusia 14 tahun dan di bawahnya berjumlahi 38,9 persen dari total jumlah penduduk di Palestina dengan 36,6 persen di Tepi Barat dan 42,6 persen di Jalur Gaza.
Jumlah orang Palestina yang berusia 65 tahun ke atas telah turun. Sekitar 2,9 persen penduduk Palestina dengan 3,3 persen di Tepi Barat dan 2,4 persen di Jalur Gaza.
Kepadatan Penduduk yang Tinggi di Jalur Gaza
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
Kepadatan penduduk di Palestina lebih tinggi di Jalur Gaza, yakni mencapai hampir 823 orang per km2 di seluruh Palestina, sedangkan berjumlah 532 orang per km2 di Tepi Barat dan 5.324 individu per km2 di Jalur Gaza.
Tingkat Kesuburan yang Tinggi di Jalur Gaza
Berdasarkan hasil Survei Klaster Indikator Ganda Palestina pada tahun 2014 total tingkat kesuburan di Palestina secara keseluruhan telah menurun menjadi 4,1 kelahiran antara tahun 2011 dan 2013 dibandingkan dengan 6,9 kelahiran pada tahun 1997.
Tingkat kesuburan di Tepi Barat antara tahun 2011 dan 2013 adalah 3,7 kelahiran dibandingkan 5,6 kelahiran pada tahun 1997. Namun, di Jalur Gaza, tingkat kelahiran mencapai 4,5 kelahiran antara tahun 2011 dan 2013 dibandingkan dengan 6,9 kelahiran pada tahun 1997.
Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis
Sementara proyeksi penduduk menunjukkan bahwa tingkat kelahiran total di Palestina akan turun dari 30,9 kelahiran per 1.000 individu pada tahun 2016 menjadi 29 kelahiran per 1.000 orang pada tahun 2020. Tingkat kematian juga diperkirakan akan menurun di Palestina dari 3,5 kematian per 1.000 orang pada tahun 2016 menjadi 3,4 kematian per 1.000 individu pada 2020.
Penurunan Jumlah orang per Rumah Tangga Rata-rata
Telah terjadi penurunan jumlah orang per rumah tangga rata-rata diperkirakan di Palestina dari 6,4 anggota pada tahun 1997 menjadi 5,2 anggota pada tahun 2016.
Di Tepi Barat turun menjadi 4,8 anggota pada tahun 2016 dibandingkan dengan 6,1 anggota pada tahun 1997. Di Jalur Gaza, ukuran keluarga rata-rata turun menjadi 5,7 anggota pada 2016 dari 6,9 anggota pada tahun 1997.
Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global
Satu dari setiap 10 keluarga dikepalai Seorang Wanita
Data dari Survei Angkatan Kerja tahun 2016 mengindikasikan bahwa 11 persen rumah tangga di Palestina dikepalai oleh perempuan, yang berjumlah 12 persen di Tepi Barat dan 9 persen di Jalur Gaza.
Rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan biasanya relatif kecil, karena ukuran rata-rata rumah tangga yang dikepalai oleh wanita pada tahun 2016 rata-rata memiliki tiga anggota, dibandingkan rata-rata 5,7 anggota yang membentuk rumah tangga yang dikepalai oleh laki-laki.
Partisipasi perempuan rendah dalam angkatan kerja dibandingkan pria pada kuartal pertama 2017. Hasil Survei Angkatan Kerja menunjukkan bahwa persentase orang Palestina di angkatan kerja telah mencapai 45,8 persen selama kuartal pertama tahun 2017.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Jumlah ini mencapai 45,8 persen di Tepi Barat dibandingkan dengan 45,7 persen di Jalur Gaza. Selain itu, persentase perempuan dalam angkatan kerja dianggap rendah dibandingkan dengan persentase laki-laki, karena persentase partisipasi perempuan adalah 19,4 persen, sebesar 17,6 persen di Tepi Barat dan 22,3 persen di Jalur Gaza, sementara Pria membentuk 71,6 persen angkatan kerja, sebesar 73,3 persen di Tepi Barat dan 68,6 persen di Jalur Gaza.
Lebih dari seperempat dari mereka yang berpartisipasi dalam angkatan kerja menganggur selama kuartal pertama 2017. Data menunjukkan bahwa persentase individu yang menganggur di antara angkatan kerja selama kuartal pertama 2017 mencapai 27 persen di Palestina, sebesar 18,8 persen di Tepi Barat dan 41,1 persen di Jalur Gaza.
Tingkat pengangguran di Palestina di kalangan perempuan dalam angkatan kerja telah mencapai 46,6 persen dibandingkan dengan 21,9 persen laki-laki.
Hampir 9 persen orang berusia 15 tahun ke atas belum menyelesaikan tahap pendidikan apa pun. Data dari tahun 2016 tentang tingkat pendidikan di Palestina menunjukkan bahwa persentase individu berusia 15 tahun ke atas yang menyelesaikan gelar Sarjana atau lebih tinggi telah mencapai 14 persen, sementara mereka yang belum menyelesaikan tingkat pendidikan sebesar 9 persen.
Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina
Buta huruf di kalangan wanita 3,5 kali lebih tinggi daripada pria. Data dari tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat buta huruf di antara individu berusia 15 dan di atas di Palestina telah mencapai 3,1 persen, namun persentase ini sangat bervariasi antara pria dan wanita. Persentase orang buta huruf adalah 1,4 persen sementara itu mencapai 4,8 persen di antara wanita.
Lebih dari ¾ keluarga Palestina tinggal di properti yang dimiliki. Persentase keluarga Palestina yang tinggal di rumah yang dimiliki oleh seorang anggota keluarga sekitar 77 persen pada tahun 2016, sebesar 79 persen di Tepi Barat dan 72 persen di Jalur Gaza. Persentase keluarga yang tinggal di properti sewaan di Palestina adalah 9 persen keluarga, sebesar 9 persen di Tepi Barat dan 7 persen di Jalur Gaza.
Sebanyak 88 persen sumber air utama keluarga Palestina adalah sistem air publik. Jumlah ini mencapai 83 persen di Tepi Barat dan 94 persen di Jalur Gaza. Data tahun 2016 menunjukkan bahwa hampir semua keluarga di Palestina tinggal di properti yang terhubung dengan jaringan listrik publik di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Lebih dari separuh rumah tangga Palestina tinggal di perumahan yang terhubung dengan jaringan pembuangan limbah. Rumah tangga Palestina 37 persen tinggal di properti yang terhubung dengan pembuangan air limbah, sebesar 56 persen di Tepi Barat dan 9 persen di Jalur Gaza sementara 62 persen rumah tangga Palestina tinggal di properti yang terhubung dengan jaringan pembuangan limbah, 43 Persen di Tepi Barat dan 91 persen di Jalur Gaza. (T/R01/P1)
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)