Aleppo, 20 Rabi’ul Awwal 1438/20 Desember 2016 (MINA) – Gadis tujuh tahun bernama Bana Al-Abed yang populer melalui tweet tentang kondisi tragis perang di Aleppo, Suriah, berada di antara ribuan warga Aleppo Timur yang dievakuasi.
“@AlabedBana Pagi ini juga diselamatkan dari #Aleppo bersama keluarganya. Kami sangat menyambut mereka,” tulis Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) di akun Twitter-nya, berbagi gambar selfie relawan IHH dengan Bana.
Seorang juru bicara IHH mengonfirmasi bahwa gadis muda itu di antara gelombang pertama pengungsi yang tiba pada Jumat pagi dan saat ini berada di wilayah Rasyidin.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Dia mungkin akan dipindahkan ke kamp-kamp di provinsi Idlib,” katanya. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Tarakji Ahmad, Presiden Masyarakat Medis Suriah America, juga mengunggah foto Bana bersama pekerja bantuan.
Sebelum masa evakuasi, dengan bantuan ibunya, Fatemah, Bana telah mengunggah tweet yang menyayat hati dalam bahasa Inggris menggambarkan kengerian keseharian di Aleppo Timur. Akunnya telah mengumpulkan lebih dari 320.000 followers.
Melalui akunnya, Bana mengunggah foto-foto kehancuran di Aleppo.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Tweet terakhir Bana dengan ibunya adalah sebelum evakuasi ia mengajukan permohonan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu untuk menempatkan gencatan senjata yang rapuh kembali ke jalurnya setelah sering terjadi penundaan.
“Kesulitan di lapangan tidak akan menghalangi kami, adik perempuan. Yakinlah bahwa kami melakukan semua untuk Anda dan ribuan orang lain demi keselamatan,” tulis Menteri Cavusoglu membalas tweet Bana.
Sementara itu, badan amal Islam IHH memainkan peran besar dalam transportasi bantuan untuk warga Aleppo serta memindahkan warga Suriah yang dievakuasi ke kamp-kamp di provinsi Idlib dekat perbatasan Turki.
Evakuasi dari daerah terkepung, Aleppo Timur, yang dikuasai oposisi telah dimulai kembali di bawah gencatan senjata yang ditengahi oleh Turki dan Rusia setelah terjadi penundaan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Lebih dari 3.000 orang – dua konvoi sekitar 20 kendaraan – meninggalkan bagian timur Aleppo pada hari Senin, setelah sekitar 350 orang keluar pada malam hari, menandai keberangkatan pertama sejak Jumat. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama