Malaysia, 7 Jumadil Awwal 1438/4 Februari 2017 (MINA) – Bangladesh mengizinkan Kapal myanmar/">Bantuan untuk Myanmar (Food Flotilla for Myanmar/FFfM) berlabuh di Teknaf.
Hal itu dikonfirmasi oleh kepala misi Armada FFfM, Datuk Seri Aziz kepada wartawan saat konferensi Pers di atas kapal Nautical Aliya, di Selat Malaka, Sabtu (4/2/2017).
“Jam dua tadi malam saya mendapat kabar dari Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Anifah Aman, Bangladesh mengizinkan Armada Food Flotilla untuk masuk,” katanya, wartawan MINA, Nurhadis melaporkan langsung dari atas kapal Nautical Aliya.
Hal ini disampaikan perwakilan Bangladesh saat pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia di Malaysia Jum’at lalu.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Sebelumnya diberitakan, Bangladesh menolak Armada Food Flotilla masuk ke wilayah perairan mereka.
Sementara Wakil Kepala Misi Armada FFfM, Cek Gu Azmi mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada pemerintah Myanmar dan Bangladesh yang sudah memberikan kesempatan kepada Armada Food Flotilla untuk masuk atas dasar kesatuan dan kemanusiaan.
“Terimakasih kepada Pemerintah Myanmar dan Bangladesh. Sebab ini amanah dari masyarakat dunia, kami akan sampaikan, dan tidak sedikitpun walaupun hanya sebutir beras akan tertinggal,” ujarnya.
Armada Food Flotilla membawa sejumlah 195 orang relawan terdiri dari Aktivis, Wartawan dari berbagai media, tenaga medis, juga termasuk kru kapal.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Membawa sejumlah 2300 ton bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, selimut, pakaian, perlengkapan mandi, dan beberapa barang lain dari berbagai negara.
Armada diperkirakan sampai di pelabuhan Yangon Myanmar pada Kamis, (9/2) untuk kemudian diserahkan kepada rakyat etnis Rohingya di Myanmar.
Perwakilan dari Indonesia yang mengikuti pelayaran selama 20 hari ini sebanyak 5 orang relawan yakni dari Aqsa Working Group (AWG), Lembaga Kemanusiaan milik Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), dan Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA).(L/M07/B01/RS2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam