Banjir Bandang, Enam Desa di Aceh Tenggara Terisolir

Leuser, , MINA – Enam desa di kecamatan Leuser, Aceh Tenggara, Aceh, hingga saat ini masih terisolir akibat yang menerjang enam desa di kecamatan tersebut pada Senin 26/11 kemarin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan, Rabu (28/11), kondisi ini diperparah lantaran jalur darat menuju lokasi banjir bandang tersebut masih terputus, sehingga distribusi bantuan terhambat.

“Akses jalur darat terputus di Lauser, Aceh Tenggara, dan mengakibatkan melambung berbagai harga kebutuhan pokok,” ujar Dadek.

Keenam desa mengalami terisolir itu adalah  Bunbun Indah, Permata Musara, Serakut, Bunbun Alas, Akhih Mejile, dan Tuah Kekhine.

Selain sulitnya distrubusi bantuan masa panik akibat terputusnya jalan darat, juga mengakibatkan pelayanan kesehatan untuk para korban banjir bandang lumpuh.

“Pelayanan kesehatan saat ini lumpuh di Leuser akibat akses jalan darat di Permata Musara terputus akibat jembatan penghubung terbawa arus banjir, dan terdapat jalan amblas akibat longsor di lima titik. Satu unit sekolah dasar di Bunbun Indah terendam lumpur,” kata Dadek.

Ia melanjutkan, hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat sejak sepekan terakhir di wilayah Aceh Tenggara, telah menyebabkan air dari pegunungan turun ke pemukiman masyarakat.

Bencana alam ini menyebabkan sedikitnya 33 rumah mengalami kerusakan, dan lebih 58 jiwa harus mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat terdekat, seperti di Desa Natam Baru di Badar, dan Desa Lawe Metangur di Ketambe, selain Leuser.

BPBD Aceh Tenggara telah memberikan bantuan di masa panik 18 paket untuk Badar, dan Ketambe melalui jalur Sungai Alas dengan menumpangi perahu kayu bermotor menempuh dua jam perjalanan.

“Untuk desa Natam Baru, dan Desa Lawe Metangu bantuan masa panik telah kami salurkan, kepada korban terdampak banjir bandang ini. Sementara keenam desa di Leuser, belum,” tegas Dadek. (L/AP/P1 )