Banjir di Malawi, 30 Tewas, 230.000 Kehilangan Rumah

Blantyre, Malawi, MINA – Banjir di selatan Malawi, Afrika tenggara, telah menewaskan 30 orang dan menyebabkan 230.000 orang tidak memiliki tempat berlindung, kata seorang menteri, Ahad (11/3).

Menteri Keamanan Dalam Negeri Nicholas Dausi, yang kementeriannya juga bertanggung jawab untuk urusan manajemen bencana, mengunjungi orang-orang yang terkena dampak banjir di dua dari 14 distrik selatan yang terkena dampak.

Dia mengatakan pihak mereka telah menerima laporan 30 orang meninggal dan sekitar 230.000 penduduk desa kehilangan rumah mereka sejak awal hujan deras awal pekan ini.

“Kebutuhan mendesak mereka adalah makanan, tenda, selimut, dan klorin untuk mengolah air minum dan obat antimalaria,” ujarnya seperti dilaporkan Daily Sabah.

Presiden Malawi, Arthur Peter Mutharika, mengumumkan keadaan bencana di kawasan itu pada Jumat malam, setelah badai menyebabkan tebing sungai ambrol, membuat desa-desa terendam air bah, dan di beberapa daerah menghancurkan aliran listrik dan pasokan air.

Badai yang sama juga menyebabkan banjir di wilayah Mozambik.

Mutharika mengarahkan layanan bantuan darurat untuk segera dikoordinasikan dan juga memerintahkan tentara Malawi untuk membantu mereka yang terperangkap dan terlantar.

Setelah beberapa rumah di desanya ambruk, Tobias Timothy, yang berkemah di sebuah sekolah di Boy, sebuah distrik sekitar 45 kilometer (28 mil) utara kota terbesar kedua Blantyre, mengatakan ia dan yang lainnya di sekolah sedang menunggu bantuan.

“Kami membutuhkan tempat berlindung,” ujarnya kepada Reuters. (T/R11/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.