Sydney, MINA – Empat orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya masih hilang akibat banjir besar yang melanda negara bagian New South Wales (NSW), Australia. Bencana ini menyebabkan sekitar 50.000 warga terisolasi
Media Australia, ABC melaporkan, banjir yang diakibatkan curah hujan ekstrem ini telah dinyatakan sebagai bencana alam oleh pemerintah setempat. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengumumkan berlakunya keadaan darurat dan menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah untuk para korban.
Fenomena ini dipicu oleh area tekanan rendah yang bergerak lambat sehingga memicu curah hujan sangat lebat. Hujan deras terus bergerak ke selatan, memengaruhi kota-kota besar seperti Sydney dan Newcastle.
Biro Meteorologi Australia mengeluarkan peringatan banjir untuk wilayah selatan NSW. Perdana Menteri Albanese, yang telah mengunjungi daerah terdampak, menyatakan bahwa peristiwa cuaca ekstrem kini terjadi lebih sering dengan intensitas yang lebih besar.
Baca Juga: Boston Consulting Group Menarik Diri dari GHF
Dalam kunjungannya, Albanese menegaskan dukungan penuh kepada warga terdampak seraya mengapresiasi kerja keras petugas layanan darurat yang telah merespons ratusan panggilan penyelamatan.
Layanan Darurat Negara Bagian NSW (SES) melaporkan lebih dari 535 penyelamatan banjir dilakukan dalam 24 jam terakhir, menjadikan total penyelamatan sejak banjir dimulai melebihi 670 kali.
Saat ini, lebih dari 150 peringatan banjir masih aktif, dengan 40 di antaranya berada pada tingkat darurat. Warga diminta untuk tidak mengemudi atau memasuki wilayah yang tergenang air.
Banjir juga menyebabkan lebih dari 100 sekolah ditutup, ribuan rumah dan bisnis mengalami pemadaman listrik, serta pemerintah membuka pusat-pusat evakuasi untuk menampung warga yang mengungsi. []
Baca Juga: Spanyol Batalkan Kesepakatan Rudal Antitank Israel Senilai Rp5,3 Triliun
Mi’raj News Agency (MINA)