Jakarta, MINA – Bencana banjir masih melanda Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Selasa sore (12/3). Personel BPBD setempat tetap siaga untuk mengantisipasi dampak buruk akibat limpahan debit air sungai setempat.
Wilayah Kota Palangkaraya masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada hari ini, Rabu (13/3). BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada dan siaga terhadap potensi dampak banjir yang lebih buruk, demikian keterangan yang diterima MINA.
Personel gabungan melakukan upaya penanganan darurat di wilayah kota. Lebih dari 70 personel dari beberapa institusi terlibat untuk memantau kondisi genangan. Para personel terdiri dari unsur BPBD Kota Palangkaraya 22 orang, relawan 15, TNI 12, Polri 12, kelurahan 12 dan kecamatan 4. Mereka terbagi ke dalam beberapa tugas. Kegiatan harian dititikberatkan pada pemantauan tinggi muka air pada aliran Sungai Kahayan dan Rungan.
Penanganan bencana hidrometeorologi basah ini telah diantisipasi oleh pemerintah daerah (pemda) setempat. Melalui Keputusan walikota, pemda mengeluarkan penetapan status siaga darurat bencana banjir pada 1 Februari 2024 lalu. Sedangkan aktivitasi pos komando telah dilakukan pada 10 Maret 2024, melalui Keputusan Wali Kota Palangkaraya nomor 188.45/117/2024.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Berdasarkan informasi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Palangkaraya, perlu kewaspadaan terhadap potensi naiknya debit air di pemukiman sekitar bantaran Sungai Kahayan, Sungai Sabangau dan Sungai Rungan.
Akibat banjir yang terjadi sejak Senin (11/3) lalu, sejumlah wilayah terendam banjir. Pantauan yang dilaporkan Pusdalops BPBD Kota Palangkaraya pada Selasa sore, pukul 16.00 WIB, debit air di masing-masing kelurahan ada Kenaikan kurang lebih 20 cm sampai dengan 170 cm.
Wilayah kelurahan yang terdampak berada di Kecamatan Jekan Raya, Sebangau, Pahandut dan Bukit Batu. Sebanyak 3.879 KK atau 10.319 jiwa terdampak insiden yang disebabkan hujan intensitas tinggi tersebut.
Menurut BPBD setempat, sebagian warga sudah ada mengungsi ke tempat aman. Petugas masih melakukan pendatan terhadap mereka yang mengungsi di gedung publik dan tenda pengungsian. Data sementara pada Selasa (12/3), pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 195 KK atau 502 jiwa yang melakukan pengungsian.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Sementara itu, kerugian tercatat rumah terdampak 1.558 unit, fasilitas tempat ibadah 17, fasilitas pendidikan 10 dan kantor kelurahan 1. (R/R8/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta