Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bantu Hadapi Krisis, Muslim India Ubah Masjid Jadi Fasilitas Medis Pasien COVID-19

sri astuti - Jumat, 30 April 2021 - 00:42 WIB

Jumat, 30 April 2021 - 00:42 WIB

2 Views

A patient wearing an oxygen mask is wheeled inside a COVID-19 hospital for treatment, amidst the spread of the coronavirus disease (COVID-19) in Ahmedabad, India, April 26, 2021. REUTERS/Amit Dave

New Delhi, MINA – Ketika India mengalami lonjakan kasus virus korona (COVID-19) yang mengkhawatirkan pekan lalu, rumah sakit dan fasilitas medis yang kewalahan mendapatkan bantuan dari kelompok dan warga Muslim untuk menangani pasien kritis dengan pasokan oksigen dan tempat tidur.

Dikutip dari Arabnews pada Kamis (29/4), kelompok Muslim telah mengubah masjid menjadi fasilitas perawatan COVID-19, seperti masjid Jahangirpura di negara bagian barat kota Vadodara Gujarat, yang diubah menjadi fasilitas 50 tempat tidur untuk merawat pasien.

“Situasi COVID-19 di kota tidak baik dan orang-orang tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit, jadi kami memutuskan untuk membuka fasilitas untuk memberikan bantuan kepada orang-orang,” kata Irfan Sheikh, pengawas masjid, kepada Arab News.

“Dalam beberapa hari setelah pembukaan fasilitas, semua 50 tempat tidur terisi sehingga Anda bisa membayangkan tekanan seperti apa yang dialami rumah sakit,” ujarnya.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

Masjid Darool Uloom di kota yang sama juga membuka pintunya untuk 142 tempat tidur yang dilengkapi dengan oksigen dengan 20 perawat dan tiga dokter berada di lokasi.

Meskipun fasilitas ini terletak di kawasan yang mayoritas Muslim, pasien dari semua agama dapat dirawat.

“Dari 50 orang yang dirawat, sekitar 15 adalah non-Muslim. Kami melayani kemanusiaan, bukan agama,” ujar Sheikh.

Selain kelompok muslim bantuan juga dating dari individu. Salah satunya Pyare Khan, dari Nagpur, sebuah kota di negara bagian barat Maharashtra.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Khan, seorang miliarder transporter, dilaporkan menghabiskan hampir SR506.271 ($ 135.000) untuk mengirimkan 400 metrik ton oksigen cair medis ke rumah sakit pemerintah di dalam dan sekitar kota ketika krisis terjadi.

“Kota saya dalam masalah dan saya memiliki sumber daya, jadi saya memobilisasi kapal tanker kriogenik dan oksigen dari berbagai bagian negara untuk mendukung kota,” kata Khan.

“Agama mengajari kita untuk berbelas kasih. Saya pikir saya harus mendukung orang-orang di saat-saat krisis ini,” ujarnya.

Khan juga mendesak orang lain untuk menggunakan sumber daya mereka.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

“Kain kafan tidak memiliki saku. Kita meninggalkan semuanya saat kita mati,” tegasnya.

Pada hari Selasa, India melaporkan 323.144 infeksi baru dengan total lebih dari 17,6 juta kasus. Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 2.771 kematian lainnya dalam 24 jam terakhir, dengan 115 orang India meninggal karena virus itu setiap jam.

Jumlah infeksi meningkat dua kali lipat dalam 13 hari terakhir karena beberapa negara bagian terus mengalami kekurangan tempat tidur dan suplai oksigen medis di rumah sakit.

Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, adalah salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampak di India. Mereka melaporkan hampir 1.500 kasus dan lebih dari 150 kematian pada hari Selasa.(T/R7/R1)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Kolom
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam