Banyak Kepala Negara Tidak Hadiri KTT Teluk

, MINA – Konferensi Tingkat Tinggi ke 39 Dewan Kerjasama Negara-Negara Teluk (GCC), di Riyadh, Ahad (9/12), kehilangan gregetnya karena banyak Kepala Negara / Kepala Pemerintahan yang hanya mengirim menteri sebagai wakil, termasuk Qatar.

KTT dalam keputusannya sepakat berusaha menghilangkan hambatan perdagangan ke depan di pasar Teluk untuk memastikan keterpaduan ekonomi sampai 2025 dan segera menyelesaikan pembentukan komando militer bersama di kawasan.

Sekretaris Jenderal Abdellatif al-Zayani membacakan deklarasi penutupan di mana negara-negara anggota menggarisbawahi kesetiaan mereka kepada organisasi.

Deklarasi itu juga menyerukan membentuk peta jalan untuk melengkapi integrasi antara negara-negara anggota dan memastikan kesatuan keuangan hingga 2025.

Juga dinyatakan sikap akan memerangi radikalisme, setia kepada superioritas hukum dan beroperasi bersama dengan mitra internasional untuk memerangi terorisme.

Deklarasi menyatakan juga, negara-negara anggota harus menerapkan kebijakan luar negeri umum untuk dibedakan dengan konflik regional dan global.

Deklarasi GCC juga menekankan bahwa akan terus mendukung negara Palestina dan Yaman.

KTT berikutnya akan diadakan di bawah presidensi Uni Emirat Arab (UEA).

Banyak Kepala Negara / Kepaka Negara tidak menghadiri KTT satu hari ini.

Yang hadir adalah Amir Bahrain Hamad Bin Eisa Al Khalifa, Emir Kuwaiti Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Wakil Perdana Menteri Oman untuk Urusan Kabinet Sayyid Fahd bin Mahmoud Al Saidi atas mewakili Sultan Qaboos bin Said, pejabat Dubai Mohammed bin Rashid Al Maktoum mewakili Presiden UEA Khalifa Bin Zayed Al-Nahyan, dan Menteri Luar Negeri Qatar Sultan bin Saad al-Muraikhi mewakili Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani.

Emir Qatar Tamim Bin Hamad al-Thani tidak menghadiri KTT itu meskipun secara resmi diundang oleh Raja Salman bin Abdulaziz dari Saudi.

Pada Juni 2017, , Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain secara kolektif memutuskan hubungan dengan Doha, menuduhnya mendukung terorisme, dengan memberlakukan embargo udara, darat dan laut kepada Qatar, yang dengan gigih menyangkal tuduhan tersebut. (T/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.