BAYERN MUNCHEN SUMBANGKAN 1,11 MILIAR DOLAR AS UNTUK KRISIS PENGUNGSI

Sekolah Tinggi Bayern akan mendirikan kamp pelatihan untuk anak-anak, yang bekerjasama dengan kota Munich (Getty)
Bayern Munich atau Munchen di lapangan (Foto: Aljazeera)

Munich, 20 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – Klub sepakbola asal Jerman Bayern Munich atau Munchen, akan menyumbangkan 1,11 miliar dolar AS (sekitar Rp15 triliun) untuk membantu pengungsi dan mendirikan kamp pelatihan bagi mereka yang tiba di Jerman, karena jumlah mereka terus meningkat.

Ribuan orang telah menyeberang ke Jerman melalui Hungaria dan Austria melalui stasiun kereta api Munich sebagai salah satu pintu masuk utama.

Direktur Bayern Munich Karl-Heinz Rummenigge dalam pernyataanya di Aljazeera, Kamis (3/9) menyatakan, nasib para pengungsi yang melarikan diri dari konflik di negara mereka seperti Suriah, serta orang-orang dari tempat lain untuk melepaskan diri dari kemiskinan, telah tersebar ke beberapa tempat di Eropa.

“Bayern melihatnya sebagai tanggung jawab sosial untuk membantu mereka terutama penderitaan anak-anak, perempuan dan laki-laki. Kami ingin mendukung dan menemani mereka di Jerman,” kata Rummenigge.

Sekolah Tinggi Bayern disiapkan menjadi kamp pelatihan untuk anak-anak pengungsi, bekerjasama dengan Walikota Munich. Selain akan mendapatkan pelatihan reguler, Munich juga akan menawarkan makanan dan kelas bahasa Jerman.

Tim senior peraih Piala Champions 2013 itu akan didampingi oleh anak-anak pengungsi ketika mereka memasuki lapangan untuk laga tandang berikutnya melawan Augsburg pada tanggal 12 September mendatang.

Klub yang bermarkas di Munchen yang dilatih Josep ‘Pep’ Guardiola juga berencana untuk menyumbangkan sebagian penghasilan pemainnya untuk membantu pengungsi.

“Bayern ikut andil, dan saya senang tentang keterlibatan klub itu,” kata Walikota Munich Dieter Reiter. “Itu sebabnya saya dengan senang hati menyetujui dukungan di kota ini,” ujarnya.

Jerman siap menerima 800.000 tempat untuk mengungsi tahun ini, empat kali lebih banyak dari pada tahun 2014, kata Menteri Tenaga Kerja dan Sosial Andrea Nahles.

Spanduk dengan kata “Selamat Datang Pengungsi” atau “Selamat Datang di Jerman” terlihat di hampir setiap pertandingan Bundesliga pekan lalu. Sementara banyak tim juga mengundang pengungsi untuk menonton permainan mereka dari tribun kehormatan.

Asosiasi Jerman DFB mengeluarkan pesan video mengecam setiap serangan terhadap pengungsi atau akomodasi mereka di Jerman serta segala bentuk xenofobia (ketakutan terhadap para pengungsi).

Para pengungsi tampak bersorak dan meneriakkan “Jerman, terima kasih!” Mereka melihat tanda selamat datang yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat di Stasiun Pusat Munich.

Polisi mengatakan sekitar 500 pengungsi, terutama dari Timur Tengah, berada di kereta. Mereka akan diangkut dengan bus ke kamp-kamp di mana mereka akan didata.

Kanselir Jerman Angela Merkel meminta agar negara-negara Uni Eropa lainnya untuk berbuat lebih banyak membantu menangani masuknya pengungsi tahun ini.

Di klub berjuluk The Bavarian, juara Bundesliga tahun itu, terdapat tiga pemain inti muslim, yaitu: Franck Ribery (Perancis), Mehdi Benatia (Maroko) dan Xherdan Shaqiri (Swiss). (T/ima/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0