Baznas Kembangkan 600 Z-Mart di Jabotabek

JAKARTA/MINA — Badan Amil Zakat Nasional () mengembangkan 600 unit Z-Mart di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) selama 2018. 17 dari 600 unit Z-Mart tersebut berada di Bojong Gede, Kabupaten Bogor dan diresmikan hari ini, Rabu (17/1).

Deputi Baznas, Arifin Purwakananta mengatakan, Baznas ingin terus berupaya mengembangkan usaha mikro dengan modal dari dana zakat. Dengan demikian, dana zakat bermanfaat untuk membangkitkan kondisi perekonomian para mustahik.

“Sebelum mendirikan Z-Mart ini, para mustahik yang akan mengelolanya mendapatkan modal usaha dan pelatihan serta pedampingan,” ujar Arifin dalam sambutannya di hadapan para penerima manfaat program Z-Mart.

Z-Mart merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi, berupa jaringan pengembangan usaha ritel mikro untuk mengangkat skala usaha mustahik binaan Baznas. Z-Mart dikembangkan dalam tiga jenis skala usaha Z-Mart Point merupakan unit usaha yang dimiliki oleh satu Kepala Keluarga.

Selain Z-Mart Point, usaha ini juga dikembangkan dalam jenis Z-Mart Store dan Z-Mart Distribusi Center yang memiliki skala usaha dan penerima manfaat lebih besar. Dua jenis Z-Mart tersebut melayani pembelian baik grosir maupun eceran dan menyuplai dagangan warung-warung kelontong.

Menurut Arifin, pengembangan Z-Mart merupakan wujud dan tekad yang kuat dalam upaya Baznas meningkatkan derajat para mustahik dengan berbagai cara, salah satunya melalui penguatan di bidang ekonomi.

Sejak tahun 2016, dana zakat yang ditunaikan oleh para muzaki diwujudkan untuk mendirikan Z-Mart yang sudah tersebar di berbagai kota yang ada di Indonesia. Pertama kali dibangun di Desa Selotong dan Desa Secanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, pada April 20 17 dan terus berkembang.

Z-Mart memberikan harga Iabih murah dari toko kelontong atau minimarket lain, karena dipasok dari retail besar. Z-Mart juga didirikan dekat dengan perkampungan, agar mudah terjangkau masyarakat. Z-Mart menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti minyak, gula, sabun, perlengkapan rumah tangga dan hasil kerajinan tangan.

Anggota Baznas, Nana Mintarti mengungkapkan, para penerima manfaat program Z-Mart ini akan diberikan dana sebesar tiga juta untuk mendirikan toko atau warung, dan sembilan juta untuk modal usaha. “Total kita berikan 12 juta. Itu bisa dicairkan dalam waktu sebulan. Setelah itu kami juga masih melakukan pendampingan selama tiga bulan,” katanya.

Ia menjelaskan, jika ada masyarakat yang ingin bergabung, mereka bisa langsung menghubungi pihak Baznas. Setelah itu, Baznas akan melakukan pengecekan terkait syarat-syarat sebagi mustahik. “Masyarakat aktif, kita juga aktif mencari. Jadi sama-sama aktif,” katanya.

Ia berharap mudah-mudahan para penelima manfaat zakat (mustahik) yang sudah diberikan bantuan melalui Z-mart ini bisa lebih meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya serta usahanya lebih maju dan lebih berkembang dengan keberadaan Z-Mart ini.

Peresmian Z-Mart di Bogor ini merupakan rangkaian perayaan Milad Baznas ke-17. Selain itu, Baznas juga melakukan Pengembangan Kewirausahaan di 17 Pondok Pesantren, Pengembangan 17 Teknologi Tepat Guna untuk pemberdayaan mustahik, Gerakan Sosial Nasional Kesehatan di 17 titik dan Pengurangan Risiko Bencana.(Rendy/RS1))