BAZNAS Luncurkan LP3 Berdayakan dan Proteksi Peternak-Petani

Jakarta, 6 Dzulhijjah 1437/8 September 2016 (MINA) – Badan Amil Zakat Nasional () meluncurkan program Pengembangan Pertanian dan Peternakan (LP3) sebagai lembaga yang memberdayakan dan juga memproteksi peternak dan petani.

Dalam dialog publik bertema “Nasib Peternak Indonsia” di restauran Bakoel Koffie, Jakarta, Kamis (8/9) sore, Direktur BAZNAS Arifin Purwakananta mengatakan,  latar belakang mendirikan lembaga tersebut karena kondisi petani dan peternak saat ini yang sebagian besar masih miskin.

Arifin mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 rata-rata kepemilikan lahan 0,3 hektare per kelurga petani. Jauh lebih sempit dari rata-rata kepemilikan lahan petani di Thailand yang mencapai 3 hektare per keluarga, Malaysia seluas 4 hektare.

Menurutnya, dengan luas pemilikan lahan sesempit itu, keluarga petani di Indonesia tidak bisa berbuat banyak untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan luasan lahan itu. Hingga akhir 2014, pendapatan Rumah Tangga Petani (RTP) sebesar RP 12,41 juta per tahun atau Rp 1,03 per bulan.

“Konsekuensi jumlah keluarga petani yang tercatat pada 2003 sebanyak 31 juta keluarga pada 2014 turun menjadi sekitar 26 juta keluarga,” terang Arifin. “Mereka makin banyak beralih profesi terutama menjadi buruh di kota besar yang lebih tidak jelas masa depannya. Petani ini tidak sanggup terus-menerus hidup di bawah garis kemiskinan.”

Namun menurutnya, di saat yang sama mereka tidak tahu harus berbuat apa. Di sisi lain sektor pertanian, dalam skala kecil sangat sulit mendapatkan akses kredit ke bank yang membuat kesulitan tiap masa tanam tiba.

“Mereka tidak mempunyai modal untuk mengolah lahan, membeli bibit pupuk dan obat-obatan. Minimnya anggaran untuk pertanian dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016, menambah daftar masalah dalam penguatan sektor pertanian,” kata Arifin.

Dia juga menyebutkan, sektor peternakan juga tak juah berbeda. Tiap ternak hanya memiliki dua sampai tiga sapi dengan berbagai keterbatasan seperti akses lemah, pengetahuan teknologi lemah, dan masih menggunakan cara tradisional.

LP3 akan merangkul sumber daya utama penguatan, yakni petani dan peternak dhuafa, pemilik lahan, pemilik modal dan akses pasar. (L/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.