BAZNAS Nilai Peternak Indonesia Masih di Garis Kemiskinan

Jakarta, 6 Dzulhijjah 1437/8 September 2016 (MINA) – Manajer Pengembangan Ekonomi Badan Amil Zakat Nasional () Rulli Kurniawan menilai kondisi petani dan peternak Indonesia masih berada di garis kemiskinan.

Rulli mengatakan, pihaknya akan menguatkan peran petani dan peternak dhuafa mengenalkannya pada pemilik lahan serta penyediaan modal dan akses pasar.

“Maka, Baznas mendirikan lembaga pusat pengembangan dan peternakan (LP3) dengan tujuan pemberdayaan dan proteksi petani dan peternak,” kata Rulli dalam dialog publik bertema “Nasib Peternak Indonsia” di restauran Bakoel Koffie, Jakarta, Kamis (8/9) Sore.

“Misi utamanya memberdayakan dan melindungi peternak dan petani. Dengan begitu, petani dan peternak bisa menghadapi permasalahannya,” jelas Rulli.

Menurutnya, khususnya melindungi dalam hal prasaranan dan sarana kepastian usaha risiko harga, kegagalan panen, praktek ekonomi dengan biaya tinggi dan antisipasi perubahan iklim.

Selanjutnya dari segi pemberdayaan, pihaknya ingin meningkatkan kemampuan petani dan peternak lewat pendidikan dan pelatihan.

Adapun pada tataran praktek, ia ingin LP3 mampu memberdayakan petani dan peternak lewat pendekatan integrated farming system dengan mengarah pada low eksternal input sustainable product.

“BAZNAZ berinisiatif menjadi bagian dari solusi persoalan petani dan peternak dengan hadirnya LP3 ini, lembaga ini adalah salah satu program penyaluran zakat BAZNAZ yang dibuat terencana untuk mengentaskan 280 ribu masyarakat miskin di tahun 2016,” tutup Rulli. (L/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)