AS BEBASKAN EMPAT WARGA AFGHANISTAN DARI GUANTANAMO

TAHANAN GUANTANAMO

Penjara Guantanamo masih menahan 132 Muslim tersangka teroris, termasuk 8 warga Afghanistan. (Foto: AP)
Penjara Guantanamo masih menahan 132 Muslim tersangka , termasuk 8 . (Foto: AP)

Washington, 28 Safar 1436/21 Desember 2014 (MINA) – Empat warga Afghanistan yang ditahan selama lebih dari satu dekade di fasilitas penahanan Teluk Guantanamo, telah dikembalikan ke negara asalnya, Pentagon mengatakan.

Departemen Pertahanan menyebutkan, Sabtu (20/12), tahanan bernama Shawali Khan, Khi Ali Gul, Abdul Ghani, dan Mohammed Zahir, telah dipindahkan dari fasilitas penahanan AS di Kuba setelah peninjauan komprehensif terhadap kasus mereka.

“Sebagai hasil penelitian atas sejumlah faktor tersebut, termasuk masalah keamanan, orang-orang ini dengan suara bulat disetujui untuk dipindahkan oleh enam departemen dan lembaga yang terdiri dalam kelompok kerja,” kata pernyataan Pentagon seperti dilaporkan Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kedubes AS di Kabul mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka memiliki keyakinan penuh terhadap kemampuan pemerintah Afghanistan untuk mengurangi ancaman yang dapat ditimbulkan dan memastikan bahwa mereka diberi perlakuan yang manusiawi.

Di Kabul, Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan, badan yang dibentuk oleh pemerintah untuk memperkuat hubungan dengan kelompok oposisi bersenjata, menyambut baik pembebasan itu. Dewan juga meminta pemulangan delapan warga Afghanistan yang tinggal di antara 132 tahanan yang tersisa di Guantanamo.

Dewan mengatakan, keempat orang tersebut akan dipersatukan kembali dengan keluarga mereka dalam waktu dekat.

Keempat pria yang berusia 40 hingga 50 tahun itu ditangkap di Afghanistan antara tahun 2002 dan 2003 terkait dugaan hubungannya dengan Taliban atau Al-Qaeda. Namun, pengacara telah lama berpendapat bahwa bukti terhadap mereka lemah.

Seorang pengacara pembela dari Abdul Ghani mengatakan, kliennya yang ditahan di Kandahar Desember 2002, adalah warga Afghanistan yang hanya seorang petani, ditangkap karena berada di tempat dan  pada waktu yang salah.

Pengacara untuk Shawali Khan mengatakan, kliennya yang diserahkan kepada pasukan AS oleh panglima perang Afghanistan pada November 2002, mengeluhkan dirinya ditahan atas dasar bukti yang tidak kuat  dari seorang informan.

Presiden Barack Obama telah berjanji akan menutup Teluk Guantanamo, yang dibangun untuk rumah tahanan tersangka teroris setelah peristiwa serangan 11 September 2001 di AS.

Namun upaya presiden terhambat oleh kombinasi oposisi dari Kongres dan kesulitan dalam memulangkan tahanan, sebab  mereka sering tidak diinginkan oleh negara-negara asalnya karena diduga terlibat dalam terorisme.

Dari 132 tahanan yang tersisa di Guantanamo, 63 telah dinyatakan bersih untuk dibebaskan oleh pemerintah AS.

Ada 15 tahanan yang belum dinyatakan bersih untuk dibebaskan, diklasifikasi sebagai tahanan “bernilai tinggi”. Termasuk tersangka dalang 11 September 2001, Khalid Sheikh Mohammed dan tersangka asal Indonesia Hambali yang ditangkap di Thailand tahun 2003 dan dijuluki “Osama Bin Laden dari Asia Tenggara”. (T/P001/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0