Bekraf: Gerakkan Industri Kreatif Jadi Kekuatan Baru Ekonomi

Jakarta, MINA – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) siap mendorong nilai ekspor sektor industri kreatif di tahun 2019. Produk kreatif tidak hanya sekedar dikenal secara global tapi juga harus bisa punya nilai ekonomi untuk memperkuat sisi ekspor neraca perdagangan Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala Bekraf Ricky J. Pesik dalam acara “Talkshow Alinea” di Gedung Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta Puasat pada Selasa (29/1).

Ricky mengatakan, transaksi ekspor akan dipacu demi memperbaiki defisit neraca perdagangan, mengingat ekonomi kreatif diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi baru pada tahun-tahun mendatang.

“Deputi Pemasaran akan menjadi tumpuan untuk membawa semakin banyak produk kreatif yang siap dipasarkan. Jangan sekedar go global tapi juga harus bisa dijual. Di situ peran kami,” kata Ricky kepada para mahasiswa yang berpatisipasi terhadap perkembangan ekraf.

Menurutnya, Bekraf akan lebih agresif melakukan pemasaran ke luar negeri dengan sekitar 80 persen dari anggaran Bekraf atau sekitar Rp500 miliar dialokasikan untuk membiayai berbagai program pada tahun ini.

Program pemasaran yang dijalankan, contohnya melalui keterlibatan Indonesia sebagai market focus dalam London Book Fair 2019.

Dia juga melihat potensi platform perdagangan elektronik untuk menjadi andalan pemasaran produk kreatif ke pasar internasional. Pihaknya mengharapkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa melayani pembelian retail oleh konsumen global melalui e-commerce.

“Ada sektor yang mengalami penurunan nilai ekspor seperti kerajinan perhiasan untuk pasar Eropa. Dampaknya signifikan. Kita jangan tunggu sampai tren turun. Harus langsung dorong dan tidak secara sporadis,” katanya.

Kriya atau kerajinan tangan adalah sektor kreatif kedua terbesar yang menyumbang ekspor. Kontribusi kriya terhadap total ekspor, kata Ricky, berada di kisaran belasan persen. Adapun sektor terbesar penyumbang ekspor adalah fashion sebesar 50 persen, sektor lainnya adalah kuliner.

Dalam Rencana Strategis Bekraf, penjualan produk kreatif ke luar negeri ditargetkan sebesar 21,50 miliar dolar AS pada 2019. Angka ini memungkinkan tercapai lantaran pada 2016 realisasinya sudah 19,98 miliar dolar. (L/Gun/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)