Islamabad, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Pakistan dalam kondisi selamat dari bencana banjir di beberapa wilayah negara tersebut.
Pakistan mengalami bencana alam banjir badang di Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. National Disaster Management Authority (NDMA) Pakistan mencatat sekitar 1.000 orang tewas. Pemerintah Pakistan telah mengumumkan kondisi darurat di wilayah terdampak.
“KBRI Islamabad dan KJRI Karachi telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan simpul komunitas Indonesia, hingga saat ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban bencana banjir tersebut,” tulis pernyataan Kemlu RI dalam keterangan pers yang diterima MINA, Senin (29/8).
Jumlah WNI di Pakistan tercatat berjumlah 1.267 di mana mayoritas bertempat tinggal di Islamabad, Lahore, Karachi, Rawalpindi, Sialkot, Gujrat dan Peshawar.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
KBRI dan KJRI juga telah menyampaikan imbauan kepada WNI untuk selalu tanggap dan waspada serta memantau informasi yang disampaikan NDMA dan Pakistan Meteorological Department (PMD), menunda perjalanan ke lokasi rawan bencana dan segera menghubungi otoritas setempat dan Perwakilan RI terdekat jika terjadi situasi darurat.
Sebanyak 1.033 orang tewas dan sekitar satu juta rumah hancur dalam banjir musiman di pakistan">Pakistan. Angka korban tewas bertambah usai petugas menemukan 119 orang dalam 24 jam terakhir.
NDMA mengatakan lebih dari dua juta hektar tanaman budidaya musnah, 3.451 kilometer (2.150 mil) jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut.
Sementara itu, para pejabat mengatakan banjir tahun ini berdampak kepada lebih dari 33 juta orang, dan sekitar satu juta rumah hancur.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Banjir kali ini disebut setara dengan banjir pada 2010, yang tercatat sebagai terburuk dalam sejarah Pakistan. Di tahun itu, lebih dari 2.000 orang meninggal dan seperlima wilayah negara itu terendam air. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan