Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benih Unggul Dinilai Tingkatkan Produksi Bahan Pangan

Rendi Setiawan - Ahad, 30 Oktober 2016 - 21:36 WIB

Ahad, 30 Oktober 2016 - 21:36 WIB

325 Views

Boyolali, 29 Muharram 1438/30 Oktober 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo mengatakan, benih dengan kualitas terbaik merupakan kunci utama untuk meningkatkan produksi bahan pangan, terutama komoditas padi dan jagung.

“Ini menjadi kunci nantinya kita swasembada, kuncinya di benih, dengan hektar yang sama tapi hasilnya bisa dobel,” kata Jokowi saat meninjau area tanaman jagung, di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Boyolali, Sabtu, (29/10).

Berdasarkan rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jokowi juga menyampaikan bahwa dengan benih yang unggul, produksi padi dan jagung dapat ditingkatkan dua kali lipat meskipun dengan luas lahan yang sama.

“Tadi 1 hektar biasanya 5 sampai 6 ton, tadi bisa 11,3 ton padinya, sekarang jagung juga sama biasanya 5 sampai 6 ton juga, sekarang juga bisa 11 ton dan punya potensi ke 13 ton,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Selain benih, khusus untuk tanaman jagung, Jokowi juga mengatakan bahwa pengairan dan mekanisasi panen-tanam, yaitu penanaman kembali pasca panen juga tak kalah penting untuk mewujudkan swasembada. Untuk itu, di tahun 2017, Jokowi menegaskan akan berkonsentrasi membangun waduk-waduk berukuran kecil untuk mengairi embung di sekitar lahan tanam.

“Tahun depan konsentrasi di embung, artinya waduk-waduk kecil yang bisa mengairi di sekitar embung itu,” ujar dia.

Didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Jokowi mengungkapkan bahwa tahun ini Indonesia sudah tidak mengimpor beras. Jagung secara bertahap juga akan diturunkan impornya dan ditargetkan pada tahun 2018 sudah tidak impor sama sekali.

“Padi tahun ini nggak impor jadi tahun depan sudah produksi terus, jagung 2018 sudah  nggak impor, padahal sebelumnya tiap tahun naik 5 persen impor,” kata Jokowi.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga sempat memberikan nama “NASA 29” untuk Jagung Varietas Bertongkol Ganda yang dipamerkan.

“Namanya sudah saya namai karena satu batang dua tongkol, sehingga sudah satu Nakula, satu Sadewa. Disingkat NASA 29,” ujar Jokowi.

Sebelum meninjau area tanaman jagung itu, Jokowi berkunjung terlebih dahulu ke Pameran Gelar Inovasi Teknologi.

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara tersebut antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (T/P011/P001)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
Indonesia
Indonesia
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom