Al-Quds, MINA – Dua hari setelah pernyataan Trump soal Yerusalem, bentrok fisik pun pecah seusai shalat Jumat (8/12), antara warga Palestina dengan pasukan Israel.
Seorang warga sipil dilaporkan meninggal dan 270 lainnya terluka dalam aksi di 38 tempat di seluruh wilayah Palestina.
Menurut Kementerian Kesehatan, korban meninggal Mahmoud Al-Masri (30), ditembak oleh pasukan pendudukan Israel di sebelah timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Sementara 270 warga Palestina lainnya terluka dalam konfrontasi dengan pendudukan di Yerusalem dan sekitarnya, di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
“Sejumlah 90 orang hingga kini masih dirawat di rumah sakit,” kata pernyataan Kemenkes, seperti dilaporkan Quds Press.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, petugas medis di wilayah Palestina telah menangani 245 korban yang berbeda. Tim medis tersebut merawat korban 11 terkena peluru tajam, 52 peluru logam berlapis karet, dan 178 kasus lemas karena menghirup gas.
Asosiasi medis tersebut juga mencatat, 4 warga Palestina terluka akibat pemukulan di Yerusalem oleh pasukan Israel.
Sementara itu di Jalur Gaza dilaporkan, 56 orang cedera, dan 3 dalam keadaan kritis.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Konfrontasi terjadi hampir di seluruh Palestina, antara lain terjadi di Kota Al-Quds (Yerusalem Timur), Nablus, Qalqiliya, Hebron, Jalur Gaza timur, Betlehem, Tafas, Salfit, Jericho, Tulkarem dan Jenin.
Berbagai faksi Palestina menyerukan demonstrasi hari ini setelah shalat Jumat, dalam aksi “Jumat Kemarahan”, menolak keputusan Amerika Serikat mengenai kota Yerusalem sebagai ibukota negara pendudukan. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan