Washington, 24 Jumadil Akhir 1437/3 April 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh bentrokan militer mematikan Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh adalah karena “ketidakmampuan” kelompok mediasi internasional menemukan solusi damai terhadap konflik itu.
Berbicara kepada wartawan menjelang pembukaan masjid Turki di daerah Washington DC, Sabtu (2/4), Erdogan mengatakan, doa bangsa Turki kepada keluarga tentara Azerbaijan yang kehilangan nyawa dalam dua hari pertempuran dengan pasukan Armenia.
Bentrokan di wilayah Karabakh telah menjadi sumber konflik antara Armenia dan Azerbaijan selama bertahun-tahun. Bentrokan terbaru telah menewaskan sedikitnya 30 tentara dari kedua negara.
“Pertempuran lebih Nagorno-Karabakh, yang telah diduduki (oleh Armenia) selama bertahun-tahun, adalah akibat dari ketidakmampuan Minsk Group,” kata Erdogan, mengacu pada organisasi internasional yang diketuai oleh Rusia, Amerika Serikat dan Perancis. Demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Tujuan Minsk Group adalah untuk menemukan resolusi damai bagi konflik antara Azerbaijan dan Armenia.
“Jika Minsk Group telah mengambil langkah-langkah yang adil dan menentukan atas ini, kita tidak akan melihat insiden ini terjadi sekarang,” kata Erdogan.
Minsk Group dibentuk oleh Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) dalam upaya untuk menemukan solusi damai terhadap sengketa antara Azerbaijan dan Armenia itu.
Erdogan mengatakan, Turki akan mendukung Azerbaijan sampai akhir. Ia telah mengangkat isu itu dalam pertemuan puncak keamanan nuklir selama dua hari yang berakhir pada Jumat di ibukota AS.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Armenia dan Azerbaijan terlibat perang selama enam tahun lebih untuk menempati Karabakh sejak awal tahun 1980-an hingga gencatan senjata 1994. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel