Bersama 20 Negara Lain, TNI Berlatih Operasi Perdamaian di Bangladesh

Suasana latihan dalam operasi yang disebut Peacekeeping Exercise Shanti Doot-4 (PESD-4) di Bangladesh. (Foto: dok. TNI)

Dhaka, MINA – Setidaknya 45 pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) melaksanakan latihan gabungan bersama dengan tentara dari 20 negara lainnya dalam operasi yang disebut Peacekeeping Exercise Shanti Doot-4 (PESD-4).

Shanti Doot 4 merupakan latihan penjaga perdamaian (peacekeeper) milik yang sudah diikuti lebih dari 1.000 peserta dari 30 negara.

Latihan yang juga disponsori oleh U.S. Pacific Command (USPACOM) ini juga mencakup dua jenis latihan utama di antaranya, Field Training Event (FTE) dan Staff Training Event (STE).

Ke-45 pasukan TNI dipimpin Letkol Pnb Hantarno Edi Sasmoyo yang berangkat ke Rajendrapur Cantonment, Bangladesh, baru-baru ini.

Menurut rilis TNI yang diterima MINA, dalam Latihan Shanti Doot kali ini, TNI berpartisipasi dalam kegiatan FTE dan STE dengan rincian kekuatan 41 personel mengikuti kegiatan FTE dan empat orang perwira TNI berpartisipasi dalam kegiatan STE.

Negara lainnya yang juga bergabung termasuk Bangladesh, Kamboja, Inggris, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Rwanda, Srilanka, Amerika Serikat, Korea Selatan, Sierra Leone, Fiji, Vietnam, Senegal, Ghana, Peru, Yordania, Kyrgystan dan Selandia Baru.

FTE merupakan kegiatan latihan yang menitikberatkan pada kemampuan lapangan yang wajib dimiliki oleh pasukan perdamaian dunia PBB. Peserta FTE mendapat pelatihan pada enam kemampuan dasar yang meliputi  check point, dukungan distribusi misi kemanusiaan, pengepungan dan pencarian, perlindungan markas PBB, pengawalan konvoi, dan patroli.

Sementara STE bertujuan membekali peserta dengan kemampuan dan pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang staf pada tingkat markas pusat (Force Headquarters) dalam sebuah misi perdamaian PBB.

Pernyataan TNI menambahkan, kegiatan Shanti Doot-4 tahun ini sebagai salah satu ajang bagi prajurit TNI untuk membekali keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan pada penugasan misi PBB di masa depan, sekaligus sebagai kesempatan yang sangat baik dalam melaksanakan diplomasi militer serta sebagai wujud dari komitmen Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia. (R/R06/RE1/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.