Cibinong, MINA – Bersama ASAR Humanity, Duta Quran Indonesia akan melahirkan 1,4 juta penghafal Qur’an di seluruh Indonesia.
Presiden Duta Qur’an Indonesia, Ummi Rasyid mengatakan, dengan segala potensi yang ada pihaknya optimis cita-cita tersebut dapat diraih.
“Untuk mewujudkan itu, pihaknya bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan yang salah satu konsentrasinya membantu pondok pesantren dan rumah tahfiz, yaitu ASAR Humanity,” kata Ummi Rasyid saat Grand Launching Duta Quran Indonesia dan Program Serbu Dutaqu di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Ahad (27/3).
Menurutnya, ini salah satu komitmen untuk mengwujudkan cita-cita mulai itu adalah melalui Program Serbu Dutaqu.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Kita mencari pahlawan kebaikan yang berminat mendonasikan sepuluh ribu saja per bulan untuk diimplementasikan menjadi berbagai program yang diselenggarakan Duta Quran Indonesia.
“Tujuannya kita akan bersama-sama mencetak 1,4 juta penghafal Qur’an,” kata Ummi Rasyid.
Untuk dapat mencetak para penghafal Qur’an, lanjutnya dibutuhkan berbagai infrastruktur. Mulai dari kondisi lembaga pendidikannya, santri, orang tua santri hingga lingkungan yang kondusif.
Pendiri Pesantren Tahfidz Ar-Rasyid, Cibinong memberi contoh satu unsur hal yang harus diperhatikan dalam proses pembentukan penghafal Qur’an, yakni guru ngaji. Terutama dari sisi kesejahteraannya.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Saat ini, kata Ummi Rasyid, masih banyak guru ngaji yang mendapatkan upah di bawah Rp50 ribu per bulan atau bahkan tak mendapatkan bayaran sekalipun.
Ia mengatakan, hanya sekitar 15 persen guru ngaji yang menerima bayaran Rp500 ribu atau lebih.
“Hanya 15 persen dari data kami miliki itu menerima per bulan Rp500 ribu ke atas. Selebihnya, Rp500 ribu ke bawah. Dan bahkan di Kepulauan Aru, mereka tetap ikhlas mengajar di bagian Indonesia paling timur,” imbuhnya.
“Meskipun mereka harus meninggalkan kampungnya dengan menaiki perahu, pindah ke daratan, naik lagi ke tempatnya. Biasanya mereka tidak menerima bayaran,” ujarnya.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Duta Quran Indonesia adalah sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada peningkatan kualitas lembaga pendidikan Al-Qur’an.
Peningkatan mutu tenaga pendidik Al-Qur’an, dan penyelanggaraan program kegiatan untuk santri dan orang tua santri di seluruh Indonesia. Lembaga ini telah berpengalaman mengelola lembaga pendidikan Al-Qur’an lebih dari delapan tahun.
ASAR Humanity adalah lembaga kemanusiaan yang fokus dalam bidang pendidikan (khususnya pesantren tahfiz), emergency (kebencanaan) dan bantuan peduli dunia. (R/R4/P1)
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung