Bio Farma: Indonesia Ditunjuk Jadi Produsen Vaksin Negara-Negara Islam

Jakarta, MINA – Direktur PT M Rahman Rustam mengatakan, Indonesia sudah ditunjuk sebagai pusat produksi vaksin negara-negara Islam untuk menciptakan vaksin halal. Bahkan akan meningkatkan pasokan vaksin dari Indonesia.

Hal itu disampaikannya pada diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Jalan Panjang Fatwa MUI ”, bertempat di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (18/9).

“Arab Saudi juga akan meningkatkan pasokan vaksin dari Indonesia. Jadi, kepercayaan dari negara-negara Islam untuk mencari vaksin halal dari Indonesia cukup tinggi,” kata Rahman Rustam.

Rahman mengaku pihaknya tengah mencari rujukan dari negara-negara Islam terkait vaksin Measles Rubella (MR). Sampai saat ini, kata Rahman, vaksin MR di Indonesia menjadi satu-satunya vaksin yang diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Satu-satunya industri vaksin di Indonesia hanya Bio Farma dan milik pemerintah 100 persen. PT Bio Farma sudah mendapat pengakuan WHO. Untuk vaksin imunisasi dasar sudah dipasok dan diproduksi PT Bio Farma, dan masih banyak lagi vaksin-vaksin dalam tahap pengembangan,” ujarnya.

Rahman menjelaskan, proses penelitian pengembangan vaksin baru bisa mencapai 15-20 tahun lamanya. Tahapan penelitian dimulai dengan ui track klinis ke hewan, kemudian lingkaran percobaan tahap 1,2,3 diimplementasikan ke manusia.

“Keamanan sudah dijamin karena sudah mendapat pengakuan dari WHO,” tegasnya.

Rahman mengemukakan, untuk bisa menciptakan sistem imun, virus sudah dilemahkan. Virus yang dilemahkan itu di dalam tubuh manusia akan aktif membentuk antibodi yang kemudian bisa menimbulkan kekebalan ketika ada bakteri.

“Jadi jika dilihat ketika banyak yang tidak diimunisasi maka akan tersebar dan akan terjangkit ke banyak orang. Ketika banyak yang sudah terimuniasi ketika terkena virus maka tidak akan menyebar. Kita ada suatu kewajiban untuk mencari vaksin halal,” katanya. (L/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.