BNI Syariah Bersama JES Adakan Diskusi Trend Perbankan Syariah

Kendari, MINA – BNI Syariah bersama Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan Jurnalis (JES) mengadakan acara “Bincang-bincang bersama Jurnalis” dengan tema Trend Perbankan Syariah 2018 bersamaan dengan Launching JES serta pelantikan Asosiasi Perbankan Syariah (Asbisindo) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Kendari, Kamis (22/11).

“Dengan telah diberlakukannya UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, maka perkembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah secara cepat,” kata Perwakilan Walikota Kendari Makmur.

Diharapkan dapat memberikan kontribusi besar perekonomian nasional sekaligus perekonomian di kota Kendari.

“Karakteristik perbankan syariah berdasarkan prinsip keadilan memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank,” ujarnya.

Dia menambahkan, salah satunya mengutamakan aspek keadilan dalam bertransaksi, mengedepankan nilai kebersamaan, persaudaraan dan menghindari spekulatif dalam transaksi sehingga perbankan syariah menjadi alternatif sistem yang kredibel dan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat.

“Perbankan syariah yang terus tumbuh perlu terus didorong melalui pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan syariah melibatkan seluruh stakeholders termasuk jurnalis dalam mempublikasikan informasi yang transparan, profesional, jujur, objektif, akurat dan berpihak pada kepentingan umum sesuai dengan harapan masyarakat,” katanya.

Kehadiran komunitas JES Kendari berperan strategis dalam membantu mengembangkan industri syariah, praktisi syariah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah kota Kendari sangat mendukung dan apresiasi terhadap kolaborsi kerjasama BNI Syariah dan rekan wartawan membentuk JES.

“Kami menghimbau seluruh pihak untuk berperan dalam mengembangkan ekonomi syariah di Kota Kendari,” harap Makmur.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Minot Purwahono mengatakan, Indonesia memiliki harapan untuk menjadi pemain utama dalam produk ekonomi syariah melalui penguatan 3 pilar yang saling berhubungan, yaitu halal supply chain dalam bentuk pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta pengembangan kemandirian perekonomian syariah melalui pesantren.

“Selain itu, alternatif pembiayaan syariah dalam pengembangan infrastruktur diantaranya melalui surat berharga sukuk ritel, dan literasi perbankan syariah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” katanya.

“Jurnalis dapat mentrasmisikan penyampaian kebijakan yang dikeluarkan oleh regulator serta mempublikasikan produk-produk lembaga keuangan syariah kepada masyarakat agar merekat dapat memahami dan memanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya”, kata Mohammad Fredly Nasution Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra.

Ketua MUI Sultra Sukring Syamsuddin mengatakan, ekonomi syariah diperuntukkan bagi kemaslahatan umat, dengan tumbuhnya ekonomi syariah dapat meningkatkan keberkahan dan rizki dari Allah subhanahu wata’ala. Dalam hal ini Dewan Syarah Nasional (DSN) MUI memiliki fungsi dan tugas untuk turut serta dalam mendorong ekonomi umat.

Hadir pula Perwakilan Walikota Kendari Makmur, Kepala Perwakilan BI Sultra Minot Purwahono, Kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution, Perwakilan Ketua MUI Sultra Sukring Syamsuddin, Rektor Universitas Muhammadiyah Kendari Muhammad Nur, Wakil Rektor Universitas Haluoleo Weka Widayati, Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah Tribuana Tunggadewi, Direktur Eksekutif Asbisindo, Herbudhi S. Tomo, Ketua Harian SPS Pusat Ahmad Djauhar, Corporate Secretary BNI Syariah Rima Dwi Permatasari dan Pemimpin Cabang BNI Syariah Kendari, M. Hatta Tajang.(R/R03/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.