Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: 7.000 Orang Mengungsi Imbas Banjir di Gorontalo

Hasanatun Aliyah Editor : Bahron Ansori - Selasa, 16 Juli 2024 - 10:32 WIB

Selasa, 16 Juli 2024 - 10:32 WIB

19 Views

Foto : Banjir dengan ketinggian hingga 150 sentimeter menggenangi sebagian besar wilayah di Kira Gorontalo sejak Rabu (10/7).  (BPBD Kota Gorontalo)
Foto : Banjir dengan ketinggian hingga 150 sentimeter menggenangi sebagian besar wilayah di Kira Gorontalo sejak Rabu (10/7).  (BPBD Kota Gorontalo)

Gorontalo, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (15/7) melaporkan, lebih dari 7.000 orang mengungsi imbas banjir menggenangi sebagian besar wilayah Kota Gorontalo.

Menurut BNPB, genangan air di beberapa wilayah mengalami pasang surut.  Sebelumnya, air merendam Kota Gorontalo dengan ketinggian antara 30-150 sentimeter.

Banjir ini merupakan yang keempat selama Juli 2024. Intensitas hujan yang tinggi pada 10-13 Juli 2024 disertai kondisi geografis wilayah Kota Gorontalo yang berupa cekungan menyebabkan banjir ini menjadi yang terparah di Gorontalo pada pertengahan 2024.

Sebanyak 47 kelurahan di sembilan kecamatan se-Kota Gorontalo terdampak banjir diantaranya Kecamatan Kota Barat, Kota Utara, Kota Selatan, Kota Tengah, Kota Timur, Dumbo Raya, Hulonthalangi, Dungingi, dan Sipatana.  Jumlah rumah terendam banjir mencapai 4.686 unit.

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

Selain banjir, beberapa kelurahan juga ikut terdampak tanah longsor di antaranya Kelurahan Tenilo (Kecamatan Kota Barat), Kelurahan Pohe (Kecamatan Hulanthalangi), Kelurahan Leato Utara, Leato Selatan, Botu dan Talumolo di Kecamatan Dumbo Raya. Satu orang warga Kecamatan Kota Barat meninggal dunia akibat tertimbun material longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo bersama dengan Pemerintah Daerah dan seluruh sektor melaksanakan upaya tanggap darurat berupa evakuasi warga, pendirian pos pengungsian, dan pendirian dapur umum, evakuasi sarana dan prasarana umum terdampak, hingga pengerukan material longsor dan pembersihan sisa banjir.

Total pos pengungsian yang telah didirikan sebanyak 59 titik yang tersebar di setiap kelurahan. Jumlah total warga mengungsi per 13 Juli 2024 sebanyak 7.486 jiwa.

Wali Kota Gorontalo menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor dengan Nomor 256/6/VII/2024 selama 14 hari terhitung sejak 11 Juli 2024 sampai dengan 24 Juli 2024. []

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia