Bogor, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar simulasi Klaster Logistik Nasional di Gedung BNPB, Bogor, Jawa Barat. Selasa (23/5).
Simulasi tersebut diikuti oleh perwakilan dari Pusdalops BNPB, BPBD Provinsi Jawa Barat, WFP, MDMC, PT Pos Indonesia,PMI, ALFI dan HFI, demikian keterangan yang diterima MINA.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, giat simulasi itu dilaksanakan berdasarkan tugas dan fungsi BNPB sebagaimana menurut amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007.
Melalui giat itu, Lilik berharap agar seluruh peserta dapat memahami bagaimana pelaksanaan Klaster Logistik sebagai bagian dari solusi penanggulangan bencana.
“Klaster logistik nasional dibentuk oleh pemerintah, peraturan tersebut diamanatkan kepada kita untuk segera membentuk Klaster Nasional. BNPB bertugas sebagai koordinator sehingga kita harus segera merealisasikan ini,” ucap Lilik.
“Bagaimana peran Klaster nasional, sebenarnya fungsi-fungsinya seperti apa, bagaimana Klaster Logistik ini menjadi solusi penanganan bencana nasional,” jelasnya.
Dalam rangkaian giat simulasi Klaster Logistik dilaksanakan pula Table Top Exercise (TTX). Hal itu bertujuan agar seluruh peserta dapat memahami bagaimana tugas dan fungsi masing-masing sektoral mulai dari sektoral perencanan dan pemenuhan kebutuhan, sektoral pergudangan dan sektoral pendistribusian.
Di samping itu, giat TTX sekaligus dapat memberikan pencerahan tentang bagaimana pelibatan unsur Pentahelix dalam klaster logistik. Tanpa adanya pelibatan unsur pentaheliks, maka penanggulangan bencana tidak akan maksimal. Sebab, penanggulangan bencana menjadi urusan bersama.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Pelibatan Pentahelix dalam Klaster Logistik Nasional yaitu dukungan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademi dan media massa. Dalam hal ini bencana merupakan urusan kita bersama,” kata Lilik.
Lebih lanjut, Lilik juga mengatakan bahwa selain memahami peran dan fungsi, seluruh sektor harus memiliki rencana kontijensi (renkon) yang berkaitan dengan logistic bahwa data dan informasi menjadi modal utama manajemen dan pelaksanaan klaster logistik. Sehingga melalui giat simulasi diharapkan manajemen pengelolaan data dapat lebih dimutakhirkan sehingga pemerintah memiliki database secara lengkap.
“Kita menyusun rencana kontijensi yang selalu berkaitan dengan logistik, dimana data tersebut sulit diperoleh, sehingga dengan adanya Klaster Logistik kita akan mempunyai database tingkat Prov/Kab/Kota juga oleh semua pihak yang ada dalam Klaster Logistik ini,” memudahkan kita untuk berkoordinasi menyusun satu rencana besar yang akan mempermudah upaya penanganan darurat bencana,”jelas Lilik.
Kedeputian Logistik dan Peralatan BNPB saat ini sedang menyusun master plan logistik nasional tahun 2025-2029. Adapun hal itu akan mencakup beberapa sektor diantaranya pemenuhan logistik dan peralatan, peningkatan kapasistas SDM, tata kelola, fungsi koordinasi yang dimiliki BNPB yaitu perkuatan logistik dan peralatan. (R/R8/P2)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj News Agency (MINA)