Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: Kerugian Bencana Sulteng Capai Rp. 15,29 Triliun

sajadi - Jumat, 26 Oktober 2018 - 19:28 WIB

Jumat, 26 Oktober 2018 - 19:28 WIB

5 Views

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan (BNPB) memperkirakan kerugian akibat bencana gempa bumi, tsunami, likuifasi di Sigi, Donggala, dan Palu, Sulawesi Tengah, mencapai Rp. 15,29 triliun.

“Kemarin kita hitung ternyata kerugian kerusakannya Rp 15,29 triliun. Diperkirakan angka ini masih akan terus bertambah mengingat basis data untuk perhitungan kerugian dan kerusakan masih terbatas sehingga makin lengkap data yang digunakan, maka jumlah kerugian dan kerusakan juga tentu akan bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (26/10).

Dari jumlah tersebut, kerusakan dan kerugian tersebar di beberpa wilayah terdampak bencana sepeti, Kota Palu yang terbanyak mencapai 7,6 trilliun, Sigi mencapai 4,9 trilliun, Donggala mencapai 13,8 trilliun kemudian Parigi Moutong mencapai 631 milliar.

“Padahal pusat gempanya ada di Donggala tapi tingkat kerugian, kerusakan ekonomi yang ditimbulkan di Kota Palu lebih besar. Selain itu juga aset-aset ekonomi yang ada di Palu jumlahnya lebih besar dibandingkan di Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi,” ungkap Sutopo.

Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

Sementara itu, hingga saat ini korban meninggal tercatat sejumlah 2.081 orang, sedangkan korban luka tercatat sejumlah 12.568 orang, dengan rincian 4.438 orang luka berat dan 8.130 orang luka ringan.

Hingga saat ini, pengungsi tercatat sejumlah 214.925 orang. Di Sulawesi Tengah tersebar di 122 titik pengungsian sebanyak 206.194 orang, sedangkan di luar Sulawesi Tengah tercatat 8.731 orang.

“Kita mendapat informasi banyak masyarakat yang tadinya minta dievakuasi saat ini ingin kembali ke Palu. Termasuk yang di Jakarta sudah minta bantuan TNI-AU dengan pesawat Hercules, mengangkut masyarakat kembali ke Palu,” ujar Sutopo.

Mengenai masa tanggap darurat yang berakhir hari ini dan masuk masa transisi ke pemulihan, Sutopo menjelaskan, penetapan ini hanyalah masalah administratif agar pemerintah tidak disalahkan karena di lapangan masih banyak yang perlu ditangani. (L/Sj/P1)

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat