Sembilan Bocah Al-Quds Tak Dapat Rasakan Indahnya Idul Fitri

Oleh: Rana Setiawan, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Tak seperti mayoritas bocah Muslim di seluruh dunia saat ini sedang bersuka cita berkumpul bersama sanak keluarganya di Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah ini, sembilan bocah berumur di bawah 15 tahun di , justru menderita akibat tindakan keji dan operasi penangkapan pasukan pendudukan .

Sebanyak sembilan anak Palestina dari Al-Quds terjajah itu, mendekam di penjara Israel, sehingga akhirnya tak bisa berkumpul dengan keluarga mereka untuk bersama-sama merasakan suka cita saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Secara keseluruhan pasukan Israel kini dilaporkan menahan 366 orang anak-anak Al-Quds dengan alasan terbukti ikut dalam aksi melawan pasukan Israel dan pemukim ilegal Yahudi. Meski secara hukum mereka masih di bawah umur untuk mendekam di penjara sebab usianya masih di bawah 15 tahun.

Kesembilan bocah yang terakhir ditangkap  adalah Muhammad Hoshiyah (12), tawanan terkecil, Ali Alqam (13), Shadi Farah (13), Ahmad Zatari (13), Muhammad Abd Razzaq (14), Ahmad Abu Khalifah (15), Ahmad Munashirah (14), Adam Shab Laban (13), dan Burhan Abu Shukr (14).

Bukan hanya keluarga, sekolah pun akhirnya terpaksa mereka tinggalkan. Sebuah pelanggaran terhadap semua jenis undang-undang dan ketentuan internasional, demikian laporan dari Pusat Informasi Palestina (PIP).

Tangkap 963 Pribumi Al-Quds

Otoritas pendudukan Israel secara berkelanjutan menangkap penduduk pribumi di Kota Al-Quds dan menangkap 963 pribumi Al-Quds termasuk 47 wanita, 58 lansia dan 366 anak di bawah umur selama beberapa bulan terakhir ini, demikian laporan Pusat Informasi Wadi Hilweh.

Di antara anak di bawah umur 32 anak di bawah batas usia pertanggungjawaban (15 tahun) dan 12 anak perempuan; selama April dan Juni lalu adalah  paling banyak operasi penangkapan yang dilakukan Zionis Israel.

Keterangan geografis penangkapan adalah sebagai berikut; Desa Esawyeh (195 orang), Kota Al-Quds (178), Distrik Silwan (165), Al-Tur (92), Jabal Al-Mukabber (43), Shu’fat (33), Beit Hanina (32), Kufor Aqab (27), Sur Baher (26), Kmap Pengungsi Shu’fat (24), Wad Al-Joz (17), Al-Sowaneh (14) dan beberapa penangkapan lainnya di Um Tuba, Beit Safafa dan Masjid Al-Aqsha.

Saksi Kejahatan Israel

Otoritas pendudukan Israel memenjarakan 366 bocah Palestina di penjara Ofer dan Megido, termasuk di dalamnya sebanyak 18 anak-anak yang terluka dan sakit, dan 15 anak perempuan kecil di dalam penjara HaSharon dan Damon.

Otoritas pendudukan Israel juga mengeluarkan lebih dari 65 perintah penahanan rumah terhadap anak pribumi Al-Quds sejak awal tahun. Penindakan penjara rumah terhadap anak-anak merupakan fenomena yang berkembang, dan mencegah mereka meninggalkan rumah bahkan hanya untuk mendapatkan perawatan medis atau sekolah.

Menurut laporan Jaringan Solidaritas Tahanan Palestina Samidoun, Israel juga memenjarakan 11 anak di bawah perintah penahanan administratif, tanpa tuduhan atau pengadilan.

Pelanggaran hak-hak anak di penjara-penjara Israel oleh pasukan pendudukan Israel telah meningkat, termasuk penggunaan penyiksaan, perlakuan buruk, dari saat pertama penangkapan. Paling sering dilakukan di akhir jam malam atau dini hari dalam serangan kekerasan militer, atau selama penahanan mereka.

Umumnya praktek ini dilakukan oleh pasukan “unit khusus”, yang disebut “Mustaribeen”.

Anak-anak yang ditangkap  dibelenggu tangan dan kaki mereka serta ditutup matanya, kemudian dibawa untuk diinterogasi tanpa orang tua atau pengacara, sering diancam selama interogasi, dan dipaksa menandatangani pernyataan dalam bahasa Ibrani yang tidak difahami anak-anak itu.

Kejahatan terhadap tahanan anak-anak ini dilakukan dengan berbagai metode penyiksaan, termasuk pemukulan dan menendang; pelecehan verbal dan psikologis.

Sebagian bocah-bocah tersebut kemudian ada yang dibawa dibawa ke pengadilan militer dan sipil pendudukan Israel, dan  dijatuhi hukuman yang tidak adil dan hukuman denda. (T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.