Beirut, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Kelompok bersenjata Hizbullah Libanon mengatakan bom yang mereka tanam meledak dan melukai sedikitnya dua tentara Israel di garis perbatasan gencatan senjata di Libanon Selatan.
Kelompok pejuang Libanon mengatakan, Selasa (7/10), bom meledak di Shebaa Hills, melukai patroli bermotor Israel, menyebabkan sejumlah korban luka, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kelompok itu mengatakan, serangan dilakukan oleh “unit Hassan Ali Haidar”, nama anggota Hizbullah yang tewas pada 5 September ketika sebuah alat sadap mata-mata Israel di Libanon diledakkan dari jarak jauh.
Israel mengatakan, pihaknya menanggapi “agresi tak beralasan” itu dengan menembakkan artileri ke dua posisi Hizbullah di Libanon selatan.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Militer Israel mengatakan, serangan itu terjadi di wilayah perbatasan sisi Israel dan menyebut serangan itu “pelanggaran terang-terangan atas kedaulatan Israel” dan bersumpah untuk melindungi perbatasan utaranya.
Hizbullah dan Israel terlibat perang di Libanon Selatan tahun 2006 lalu, dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi PBB dan penarikan mundur Israel dari wilayah Libanon.
Garis gencatan senjata antara kedua pihak sering tegang. Sebelumnya pada Ahad, tentara Israel menembak dan melukai seorang warga Libanon. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir