Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boyan Slat, Bocah 18 Tahun Luncurkan Alat Pembersih Sampah Laut

sajadi - Senin, 26 November 2018 - 17:18 WIB

Senin, 26 November 2018 - 17:18 WIB

11 Views

California, MINA – Boyan Slat, anak berusia 18 tahun dan juga pendiri Organisasi Ocean Cleanup berhasil meluncurkan sebuah alat yang disebut System 001 diharapkan dapat membersihkan 80 ribu ton sampah plastik yang mengambang di Samudra Pasifik.

Bocah asal Belanda tersebut mengawali idenya ketika menyelam diperairan Yunani. Ia menemui banyak sampah plastik berada di perairan tersebut tanpa ada satu pun yang peduli.

System 001 memulai petualangannya ke Great Pacific Garbage Patch dari San Francisco pada bulan lalu, setelah dikembangkan selama bertahun-tahun.

Terletak di antara Hawaii dan pantai California, Great Pacific Garbage Patch merupakan tempat akumulasi sampah plastik terbesar di laut dunia. Diperkirakan ada 1,8 triliun potongan plastik yang terperangkap di sana.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

“Tentu saja, membuat sesuatu yang bisa bertahan di lautan adalah tantangan tersendiri. Namun, teknologi ini cukup efektif untuk mengumpulkan sampah plastik,” kata Slat, demikian dikutip dari Independent.

Mesin sepanjang 600 meter ini mengandalkan pola pasang surut dan akan mengapung ke area dengan konsentrasi sampah plastik tertinggi. Ia memiliki palang berbentuk tapal kuda yang berfungsi untuk menjebak sampah sehingga dapat dikumpulkan dan didaur ulang.

Jika cara tersebut berhasil, Ocean Cleanup akan meluncurkan sistem serupa di wilayah-wilayah dengan sampah plastik terbanyak dalam lima tahun ke depan.

Beberapa ahli kelautan optimis jika proyek ini dapat membersihkan laut dari serangan sampah plastik. Namun, ada kekhawatiran yang masih tersisa.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Mereka takut hewan-hewan laut akan tertangkap oleh mesin yang seharusnya mengumpulkan sampah ini.

Menurut Sue Kinsey, peneliti dari Marine Conservation Society, makhlut laut yang mengambang di permukaan air, seperti ubur-ubur, kemungkinan akan terjebak dan tidak bisa melarikan diri dari palang tapal kuda tersebut.

System 001 memulai perjalanannya 2350 mil dari lepas pantai dan kemudian akan menjalani dua minggu pengujian di perairan terbuka.

Para ilmuwan berharap bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang seberapa sukses mereka saat proyek ini selesai di akhir tahun. (T/Sj/RS3)

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Indonesia
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom