Jenewa, 26 Rabiul Awwal 1435/28 Januari 2014 (MINA) – Utusan Khusus PBB-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi mengatakan wakil-wakil dari pemerintah Suriah dan oposisi masih membicarakan bagaimana melakukan evakuasi perempuan dan anak-anak dari kota Homs, Suriah.
“Saya pikir mereka masih membahas bagaimana yang harus dilakukan (untuk mengevakuasi). Saya pikir pemerintah bersedia untuk mewujudkannya, tapi itu tidak mudah, karena ada penembak jitu dan ada segala macam masalah,” kata Brahimi pada konferensi pers, Senin (27/1).
Dia mengatakan tidak ada keputusan untuk memungkinkan akses dalam membantu kota tersebut, demikian laporan Press TV sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Brahimi membuat pernyataan dalam konferensi pers setelah delegasi yang hadir di Swiss menemui jalan buntu. Berita itu muncul pada Senin setelah oposisi menolak proposal dari pihak pemerintah Suriah. Proposal pemerintah Suriah menekankan pada sistem politik tanpa adanya intervensi negara lain, namun pihak oposisi menginginkan pemindahan kekuasaan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Konferensi Jenewa II untuk Suriah dimulai pada 22 Januari lalu, hal ini bertujuan untuk mencari solusi politik untuk krisis di negara Arab tersebut.
Oposisi bersikeras bahwa Presiden Bashar al-Assad harus mundur dan pemerintahan transisi dibentuk di Suriah. Sementara Damaskus menolak permintaan tersebut, dengan alasan bahwa koalisi tidak mewakili oposisi Suriah.
PBB mengatakan lebih dari empat juta warga Suriah akan dipaksa keluar dari rumah mereka pada 2014 karena konflik terus meningkat yang telah menyebabkan jutaan jiwa kehilangan tempat tinggal mereka. (T/P01/E01).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Anda juga dapat mengakses berita-berita MINA melalui handphone.