Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BRUNEI DARUSSALAM GELAR KONFERENSI INVESTASI MAKANAN DAN INDUSTRI BIOTEKNOLOGI INTERNASIONAL

Rana Setiawan - Sabtu, 7 Maret 2015 - 20:33 WIB

Sabtu, 7 Maret 2015 - 20:33 WIB

763 Views

Ruang Hijau di (Foto: Brunei Times)
Ruang Hijau di (Foto: <a href=

Brunei Times)" width="300" height="200" /> Ruang Hijau di BioInnovation Corridor (BIC) Kesultanan Brunei Darussalam. (Foto: Brunei Times)

Bandar Seri Begawan, 16 Jumadil Awwal 1436/7 Maret 2015 (MINA) – Brunei Darussalam siap untuk menyelenggarakan Konferensi Investasi Industri Makanan dan Bioteknologi Internasional selama dua hari pada Mei 2015 mendatang yang notabene adalah rangkaian pengimplementasian prakarsa BioInnovation Corridor (BIC) Kesultanan Brunei.

Konferensi dan prakarsa BIC sejalan dengan rencana negara itu untuk mewujudkan diversifikasi, daya saing, dan kesinambungan ekonomi yang lebih jauh, demikian siaran pers Antara News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Konferensi tersebut juga sejalan dengan tujuan prakarsa BIC yaitu untuk mempromosikan Brunei Darussalam sebagai sentra regional untuk riset dan inovasi industri bioteknologi, dengan fokus pada produk makanan, kosmetik dan farmasi yang halal, bioteknologi, dan logistik.

“BioInnovation Corridor menempati lahan seluas sekitar 500 hektar, dan akan menarik minat banyak investasi di bidang riset dan pengembangan, industri manufaktur dan komersial. Prakarsa ini menjadi sektor yang akan memperkuat perekonomian kita,” ujar Sultan Hassanal Bolkiah, Sultan Brunei Darussalam pada perayaan hari jadinya yang ke-68 belum lama ini.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Konferensi diselenggarakan pemerintah Brunei Darussalam itu akan menghadirkan sejumlah pejabat pemerintah senior, pimpinan perusahaan, investor, dan para pembicara terkemuka dari seluruh dunia.

Topik pembahasan mencakup diskusi tentang inovasi bioteknologi dan berbagai peluang bisnis di Brunei Darussalam.

BioInnovation Corridor (BIC), dibangun di Distrik Brunei muara, adalah prakarsa yang dipimpin oleh Kementerian Industri dan Sumber Daya Primer (MPR) Brunei Darussalam. BIC juga bersinergi dengan Pusat Inovasi Industri Halal (HIIC), divisi yang fokus menangani berbagai produk halal, didirikan untuk mendukung promosi pengembangan berbagai Industri Bersertifikat Halal di Brunei Darussalam.

Prakarsa BioInnovation Corridor (BIC) 

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Sebagai bagian dari strategi diversifikasi ekonomi yang lebih luas lagi, BIC didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan pengembangan industri makanan dan bioteknologi di Brunei Darussalam, untuk membangun pusat industri bertema halal berkelas dunia, dan untuk menciptakan lanskap perekonomian yang didorong oleh penelitian.

BIC diharapkan akan menarik minat banyak produsen produk makanan, kosmetika, farmasi, dan pangan fungsional yang halal. Brunei Darussalam memiliki reputasi yang kuat di antara negara-negara Islam untuk standar halal tertinggi dan pedoman yang ketat untuk produk farmasi, makanan, dan kosmetik.

“Dengan demikian, BIC akan semakin mendukung terciptanya pertumbuhan dan inovasi di sektor-sektor tersebut,” kata BIC sebagaimana siaran persnya.

Peluang pertumbuhan ekonomi dan pengembanga BIC dirancang untuk menyediakan lanskap komprehensif yang mampu mengakomodir penerapan riset dan teknologi inovatif. Dan, mengingat Brunei Darussalam memiliki posisi yang sangat strategis di jantung Asia Tenggara, negara itu merupakan lokasi yang sempurna untuk menjadi pusat ekspor dan logistik di Asia Tenggara.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

BIC terletak dekat Bandar Sri Begawan, ibukota budaya, ekonomi, dan pemerintahan Brunei Darussalam. Menghuni lahan seluas 466 hektar, BIC diperkirakan dapat membuka hingga 28.000 lapangan pekerjaan, dengan 9500 posisi di antaranya dialokasikan untuk pengolahan makanan.

Pemerintah Brunei Darussalam tengah mendiskusikan rencana pengembangan Fase 1 BIC (tanah seluas 37 hektar yang akan terbagi menjadi 25 kavling) bersama para investor. Sekitar 30% atau hingga 195 hektar lahan BIC akan dialokasikan untuk sektor industri, sementara 25% lainnya diperuntukkan untuk ruang terbuka hijau.

Brunei Darussalam dikenal sebagai negara yang memiliki situasi politik dan ekonomi yang stabil, dengan pajak dan anggaran operasi yang rendah, dan didukung oleh pemerintah yang mengobral insentif investasi, sehingga menjadikan negara ini sebagai pasar yang ideal bagi para investor untuk berbisnis.(T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Indonesia
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Indonesia
MINA Preneur