ACARA TABUR BUNGA MAWAR KE LAUT PERINGATI MAVI MARMARA

Ankara, 19 Rajab 1435/19 Mei 2014 (MINA) – Para aktivis mengadakan acara tabur bunga mawar ke laut hari Ahad,  untuk mengenang sembilan yang terbunuh oleh tentara di atas kapal kemanusiaan yang sedang berlayar menuju Gaza yang diblokade Israel.

Komite Populer melawan Pengepungan menyelenggarakan aksi demonstrasi di laut Gaza melawan blokade Israel dan mengenang mereka yang terbunuh di kapal Turki Mavi Marmara, dengan pendukung dari Miles of Smiles 27 rombongan dan delegasi Yordania dan Aljazair, bersama dengan dua pendukung asing, Fishers Guild dan Kesatuan Pelaut.

MP Jamal Al-Khudari, Ketua Komite Populer Melawan Pengepungan Gaza, menyerukan negara-negara Arab, Muslim untuk meningkatkan perhatian menghadapi serangan ganas Zionis terhadap Masjid Aqsha dan kota Yerusalem yang didudukinya, demikian Media MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Dalam kesempatan itu Al-Khudari juga mengirim salam kepada para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel yang melancarkan penentangan terhadap penjajahan Israel dengan melakukan aksi mogok makan.

Dia mengatakan, bangsa Palestina akan bersatu sampai mereka mengakhiri pengepungan dan membentuk sebuah negara merdeka dengan ibukota Yerusalem.

Palestina di Yerusalem dan yahudisasi Tepi Barat , tembok pemisah dan perpindahan internal dan penganiayaan .

Konvoi bantuan kemanusiaan dari The Miles of Smiles, dipimpin oleh Dr. Essam Mustafa, memberi tanda kehormatan bagi ketabahan rakyat Palestina terhadap pengepungan Israel terhadap Gaza.

Dia menegaskan, tahun ini akan menyaksikan akhir dari pengepungan sebagai pemerintahan bersatu yang  baru.

Mustafa mengatakan , “konvoi solidaritas Palestina bertekad untuk mencapai Gaza membantu membangun Rumah-rumah warga Palestina yang telah dihancurkan Israel, dan proyek-proyek tidak akan dihentikan ketika pengepungan berakhir-. Atau bahkan pendudukan itu sendiri ”

Presiden delegasi Yordania, Kafah Al Omaira yang berpartisipasi dalam aksi Freedom Flotilla Mavi Marmara mengatakan, Israel tidak acuh dalam membunuh warga sipil yang datang mendukung mereka di bawah pengepungannya, hal tersebut menunjukkan bahwa pesan solidaritas mereka tercapai mereka bahkan jika mereka tidak.

Presiden delegasi Aljazair, Yahya Sabri menegaskan, kehadiran sebuah konvoi solidaritas di Gaza memperkuat kenyataan bahwa mencoba untuk mengangkat pengepungan tidak akan berhenti.

Ketua Persatuan Nelayan, Nizar Ayash memaparkan, kesulitan nelayan melaut akibat keputusan Israel membatasi wilayah laut yang boleh didatangi dari perairan Gaza memancing dari 20 kilometer ke 6 mil, nelayan Palestina juga dianiaya, peralatan menangkap ikan dihancurkan.(T/P012/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0