Ankara, 20 Rabi’ul Awwal 1435/22 Januari 2014 (MINA) – Llaporan Kantor Berita Turki Anadolu Agency disertai foto dokumentasi tentang kejahatan perang yang dilakukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengguncang agenda global dan menjadi berita utama media di seluruh dunia.
Laporan yang berjudul “Bukti kejahatan perang Suriah”, disertai contoh foto dari sekitar 55.000 foto dari 11.000 mayat yang diambil selama dua tahun oleh petugas militer rezim Assad, menjadi berita di seluruh dunia setelah dipublikasikan Senin malam (20/1) di Ankara, Turki.
Setelah laporan itu dirilis, saluran berita-berita di Turki menghentikan program reguler mereka untuk menyiarkan berita dokumen itu. Juga terpampang di halaman depan berbagai surat kabar harian Turki dengan menaikkan judul yang menyinggung “genosida dan eksekusi, kejahatan dan kekejaman abad ini”.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Media Eropa juga membahas kisah tragis yang dialami warga Suriah itu secara luas dalam berbagai bahasa.
Di Inggris, dokumen ditempatkan dalam sorotan surat kabar Independen dan BBC, dengan judul “Suriah dituduh melakukan penyiksaan dan eksekus terhadap i 11.000 tahanan”. The Guardian juga tidak luput memberitakan.
Koran Le Monde Perancis menyebut foto-foto itu sebagai bukti bahwa rezim Suriah menjadi “mesin pembunuh”. Deutsche-Welle Jerman mengatakan di situsnya bahwa laporan itu menempatkan Suriah bertanggung jawab atas penyiksaan dan eksekusi sistematis.
Di Belanda, De Volkskrant memberi judul “Industri pembunuhan massal di Suriah”, sementara Netherlands Broadcasting Foundation menyediakan rincian tentang bagaimana foto-foto yang diambil antara 2011-2013, diperoleh oleh pihak oposisi.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Laporan ini juga beredar luas di Amerika Serikat, termasuk di majalah Time dan USA Today serta disebut dalam berita CNN International dan Guardian.
Sebuah tim penyidik internasional yang terdiri dari jaksa dan ahli forensik ternama dunia, menyimpulkan ada “bukti langsung” dari “penyiksaan dan pembunuhan sistematis” oleh rezim Assad.
NBC News melaporkan, posisi rezim Suriah bisa melemah selama berlangsungnya Konferensi Jenewa II yang dimulai Rabu di Swiss, jika keaslian laporan dan foto-foto itu diperiksa, demikian Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Selain itu, dokumen-dokumen kejahatan perang tersebut diliput secara luas oleh pers Arab, seperti Al-Hayat yang berbasis di London dan koran Al-Quds Al-Arabi, serta Al Jazeera dan Al Arabiya. (T/P09/E02/Miraj News)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).