Buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Konstektual Diluncurkan Kemendikbud

Jakarta, MINA – Buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Konstektual diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Buku tersebut diluncurkan oleh Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Pembangunan Karakter, Dr. Arie Budhiman di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (22/1).

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sebagai model pembelajaran yang bertumpu pada kekayaan kearifan lokal dipandang mampu menjadi solusi lternatif untuk mempersiapkan generasi emas di indoensia tahun 2045.

“PPK merupakan salah satu prioritas pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter,” kata Arie dalam sambutannya.

Panduan buku yang digagas oleh Wahana Visi Indonesia (WVI), sebuah yayasan kemanusiaan yang fokus pada anak, turut berupaya mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

“Kami sangat menyambut baik dan mengapresiasi yang tinggi atas gagasan penyusunan buku tersebut oleh Wahana Visi Indonesia dalam implementasi PPK di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) hingga akhirnya buku Panduan Praktis Penguatan Pendidikan Karakter Konstektual yang dibuat berdasarkan pengalaman langsung dari sekolah, para guru dan masyarakat dapat rampung dan dipublikasikan,” ujarnya.

“Saya sangat berharap buku panduan praktis ini betul-betul dapat memberikan manfaat terutama di daerah 3T,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Nasional WVI, Doseba T. Sinay mengatakan buku panduan ini merupakan kolaborasi bersama Kemendikbud, ini merupakan hasil dari kerjasama berbagai pihak, termasuk Pemerintah daerah (Pemda) dan sekolah-sekolah.

Di samping itu pihak Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara, Yusuf MT memberikan dukungannya bagi implementasi PPK dan buku panduan itu.

“Ada lima karakter utama yang hendak dibutuhkan kepada peserta didik melalui PPK, yakni religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. Dalam kontek LPMP, integritasi nilai-nilai karakter tersebut dalam kegiatan pembelajaran menjadi prioritas,” katanya. (L/R10/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)