BULDOSER ISRAEL TERUS RUSAK PERTANIAN WARGA PALESTINA DI NEGEV

Buldoser Israel Hancurkan lahan Warga Palestina (Foto : MEMO)
Hancurkan lahan Warga (Foto : MEMO)

Negev, 8 Rabi’ul Awwal 1435/30 Desember 2014 (MINA) – Buldoser Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah tanaman milik yang tinggal di Negeb.

Pada Senin, buldoser Israel yang didukung oleh kekuatan besar polisi bersenjata selama hari kedua terus berturut-turut meruntuhkan ribuan hektar pertanian milik warga di El-Laqiya, Abu Kaf, Rahatm, Asherat El-Hazeel dan desa-desa Arab lainnya tidak diakui oleh Israel.

Rusaknya mata pencaharian pertanian hanya bagian besar penganiayaan yang sedang berlangsung dilakukan oleh penjajah Israel terhadap orang-orang Arab di Negev.

Setiap tahun, sebelum panen buldoser raksasa milik ILA yang digunakan untuk menghancurkan tanaman pertanian mengubah tanah dari hijau subur menjadi pulas berwarna kuning.

Puluhan ribu hektar lahan pertanian hancur setiap tahun di Negev, yang menjadi target Israel dengan alasan bahwa tanah itu tidak memiliki secara sah oleh orang-orang Arab di sana, meskipun sering berada di keluarga selama beberapa generasi.

Peristiwan tersebut terus berulang merupakan salah satu emosional bagi petani Palestina karena mereka menyaksikan mesin buldoser datangkan membawa malapetaka pada tanaman mereka dengan sabar menabur selama berbulan-bulan.

Menyediakan makanan, pendapatan dan makanan ternak untuk ternak mereka, lahan tersebut justru berbalik menjadi gurun tandus dalam hitungan jam.

Namun, pengalaman pahit tersebut juga memiliki buah yang positif dan penyusutan lahan pertanian di Negev telah menanamkan rasa ketabahan dan ketahanan pada populasi lokal.

Kehancuran diulang juga memperdalam keyakinan orang Arab ‘di tanah itu, Dia menjelaskan mengapa tanah dianggap inti dari konflik yang terus mengamuk antara pembentukan Israel dan orang-orang dari Negev. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0