BUMN Gandeng MES Tumbuhkan Wirausaha Muda Syariah di Indonesia

(Foto: MES)

Jakarta, MINA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara () RI, Pahala Nugraha Mansury menegaskan, Kementerian BUMN dengan perusahaan BUMN dan Masyarakat Ekonomi () secara bersama-sama dan sistematis akan mendorong peningkatan jumlah populasi wirausahawan muda berbasis syariah di Indonesia.

“Kita harapkan para wirausahawan yang kita dorong dapat menyediakan lapangan kerja, mengurangi tingkat kemiskinan, dan menekan ketimpangan ekonomi nasional,” kata Pahala saat membuka Seminar Nasional Wirausaha Muda Syariah yang digelar secara hybrid di Jakarta, Kamis (3/2).

Selaku Wakil Menteri BUMN I sekaligus sebagai Ketua VI Pengurus Pusat MES, Pahala dalam sambutannya juga mengungkapkan, kekuatan wirausahawan merupakan sumber bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kita percaya bahwa sumber pertumbuhan ekonomi itu bisa bangkit, tentu salah satunya adalah kekuatan yang berasal dari para wirausahawan,” ujarnya.

Menurut Pahala, besarnya antusiasme dan minat mahasiswa serta generasi muda saat ini untuk menjadi wirausahawan dan mendirikan startup merupakan momentum positif yang penting.

Di sisi lain, Pahala menjelaskan pengeluaran kebutuhan muslim global setiap tahunnya bisa mencapai USD 1,9 triliun. Menurutnya, hal itu merupakan potensi ekonomi yang harus dimanfaatkan sebagai momentum menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal dunia melalui kehadiran para wirausaha muda.

Sementara itu, Direktur Utama ID Food Arief Prasetyo Adi mengatakan Seminar Wirausaha Muda syariah ini merupakan bagian dari implmentasi kerjasama dan kolaborasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat dan pengembangan ekosistem
ekonomi syariah.

“Beberapa program lain yang menjadi implementasi dari kerja sama ini ialah pengembangan wirausaha syariah pada startup, UMKM, dan ada juga pendampingan untuk sertifkasi halal dan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) kepada 55 UMKM terpilih, serta kompetisi untuk wirausaha muda syariah di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang pemenangnya akan mendapat bantuan dalam pengurusan serfikasi halal dan PIRT,” ujarnya.

Arief berharap dengan kolaborasi ini dapat mendapat mendukung upaya pengembangan dan membumikan ekonomi syariah sebagai system ekonomi berkeadilan.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara holding BUMN pangan atau ID Food dengan holding BUMN farmasi dan MES terkait kolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi umat dan pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Minimnya skill dan minat berwirausaha disinyalir menjadi salah satu penyebab tingginya pengangguran terdidik di Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat pengangguran terdidik di Indonesia pada Agustus tahun 2020 mencapai 6,27 juta jiwa atau 64,24 persen dari total pengangguran di Indonesia.

Di sisi lain, jumlah partisipasi generasi pemuda pada aktivitas wirausaha masih berkisar 3,47 persen dari total penduduk Indonesia. Agar jumlah pengangguran dapat ditekan, diperlukan upaya yang konkret melalui peningkatan jumlah wirausahawan di Indonesia.

Webinar bertema “Pengembangan Ekonomi Syariah kepada Wirausaha Muda dalam Mendukung Keberlanjutan dan Kemandirian” itu digelar ID Food berkerjasama dengan PT Bio Farma dan MES digelar daring dan luring di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Webinar Wirausaha Muda Syariah menjadi sarana edukasi kepada generasi muda (khususnya mahasiswa dan pelaku usaha start-up) di bidang kewirausahaan dan etika bisnis syariah. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya lebih banyak wirausahawan muda syariah yang sukses, inovatif dan memiliki usaha yang berkelanjutan.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.