CAMERON SEBUT NETANYAHU TIDAK DAPAT DITANGKAP SAAT KE INGGRIS

netanyahu imemc
(Imemc)

, 11 Dzulqa’dah 1436/26 August 2015 (MINA) – Terkait beredarnya petisi online di Inggris untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ke London, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, Netanyahu tidak dapat ditangkap di negaranya.

Cameron mengatakan, Netanyahu memiliki kekebalan diplomatik saat berkunjung ke Inggris pada September nanti, media RT Inggris melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (25/8).

Petisi untuk menangkap Netanyahu dibuat atas dasar kejahatan perangnya di Gaza pada pertengahan 2014.

Petisi yang ditujukan kepada pemerintah Inggris itu telah mengumpulkan lebih 81.000 tanda tangan, dua kali lipat dalam dua pekan terakhir.

Petisi yang digagas oleh aktivis Damian Moran tersebut diposting di situs pemerintah Inggris.

Moran mengklaim, di bawah hukum internasional, Netanyahu dapat ditahan ketika ia datang ke ibukota Inggris “atas pembantaian lebih 2.000 warga sipil Palestina” selama serangan 51 hari serangan oleh militer Israel di Gaza.

Jika penanda tangan petisi lebih 100.000, parlemen Inggris diwajibkan oleh hukum untuk memperdebatkan petisi itu.

Namun, Moran mengatakan, dia tidak berharap Netanyahu akan bisa ditangkap karena adanya hukum yurisdiksi universal.

“Ini adalah pesan yang jelas kepada dia (Netanyahu) bahwa ada sejumlah besar orang yang tidak ingin dia di sini,” kata Moran.

Ketika tanda tangan petisi mencapai 100.000, Pemerintah Inggris diminta memberikan jawaban resmi terhadap petisi tersebut.

“Di bawah hukum Inggris dan hukum internasional, kepala pemerintahan asing, seperti Perdana Menteri Netanyahu, memiliki kekebalan dari proses hukum, dan tidak dapat ditangkap atau ditahan,” kata pernyataan Pemerintah.

“Kami menyadari bahwa konflik di Gaza tahun lalu merenggut jumlah nyawa yang mengerikan,” tambah pernyataan pemerintah.

“Perdana Menteri (Cameron) mengatakan, kami semua sangat sedih oleh kekerasan itu dan Inggris telah berada di garis depan dalam upaya rekonstruksi internasional.” (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0