Oleh : Ali Farkhan Tsani, Wartawan MINA (Mi’raj News Agency)
Pada Konferensi Internasional “Aksi Nyata Mengembalikan Masjid Al-Aqsa Ke Pangkuan Muslimin”, di Wisma ANTARA Jakarta tanggal 20 Sya’ban 1429 H. atau 21 Agustus 2008 M, lahirlah Deklarasi Jakarta untuk Pembebasan Al-Aqsa.
Isi deklarasi menyatakan komitmen untuk terus berjuang membebaskan Al-Aqsa dan mengembalikannya ke pangkuan Muslimin.
Pernyataan juga menyeru segenap pemimpin Negara-negara Islam dan Organisasi Islam Dunia, serta tokoh dan cendikiawan muslim di dunia agar mendesak Israel untuk menghentikan usaha penggalian terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa, serta mengembalikan otoritas Masjid Al-Aqsa ke pangkuan kaum Muslimin.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Kami mengajak segenap umat Islam di dunia untuk bangkit dan berjama’ah menyatukan langkah dengan segenap dana, jiwa dan seluruh kekuatan untuk membebaskan Al-Aqsa,” lanjut pernyataan sikap.
Peserta konferensi kala itu juga menyepakati terbentuknya Aqsa Working Group (AWG), yang terdiri dari tokoh ulama, cendikiawan, dan perwakilan Muslimin, yang berkedudukan di Jakarta.
AWG mengemban enam amanat utama, yaitu :
- Mensosialisasikan atau menyadarkan kaum Muslimin untuk membela dan membebaskan Al-Aqsa dari cengkraman zionis Israel.
- Mobilisasi seluruh dana dan kekuatan Muslimin sedunia untuk pembebasan Al-Aqsa.
- Membuat peta jalan (roadmap) pembebasan Al-Aqsa.
- Membangun jaringan kerjasama (networking) antar segenap Muslimin sedunia.
- Melakukan usaha-usaha pemberdayaan Muslimin Palestina, meliputi pendidikan, keterampilan, dan usaha-usaha lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan muslimin Palestina.
- Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja serupa di negara-negara berpenduduk Islam di dunia.
Pengurus Sekretariat AWG Pusat di Jakarta selanjutnya mendapatkan tugas untuk memfasilitasi pembentukan kelompok kerja serupa di negara-negara berpenduduk Muslim di seluruh dunia.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Perkuat Aksi
Pada latar belakang pendirian AWG, disebutkan magnet kerinduan dari hati setiap Muslim untuk berziarah ke Masjid Al-Aqsa. Terdorong kerinduan itu maka seorang muslim akan berusaha dengan berbagai daya upaya untuk mendatanginya dan ikut memuliakannya.
Bahkan sejatinya tidak patut seorang Muslim bersusah payah menyiapkan perjalanan kecuali kepada ke tiga masjid suci sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, “Tiada dikerahkan perjalanan kecuali kepada tiga masjid; Masjidil Haram, Masjidku (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa.”
Nasib Masjid Al-Aqsa masih berada di bawah penjajahan Israel berikut seluruh wilayah Palestina. Bahkan penjajahan dan penistaan terhadap Masjid Al-Aqsa terus berlangsung. Kezaliman itu tidak bisa ditolerir sama sekali.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Namun demikian belum semua kaum Muslimin menunjukkan kepedulian terhadap nasib Al-Aqsa. Sehingga perlu adanya kegiatan dan gerakan untuk menyadarkan kaum Muslimin akan bahaya yang mengancam Al-Aqsa. Bila kesadaran itu sudah mulai bersemi di hati kaum Muslimin, maka upaya pembebasan masjid suci itu akan semakin nyata.
Sesungguhnyalah pembebasan Al-Aqsa itu memang bukan sekedar merebut kembali sebuah masjid yang dinistakan oleh musuh-musuh Allah. Lebih dari itu, upaya tersebut adalah sebuah perjuangan mengembalikan dunia di bawah kepemimpinan yang akan merestorasi kedamaian dan keadilan di muka bumi yang pernah terjadi di bawah kepemimpinan Islam.
Di sinilah diharapkan peran penting AWG sebagai salah satu lembaga yang bekerja untuk membangun kesadaran semacam itu dan mengarahkan daya upaya untuk membebaskan Al Aqsa dari belenggu penjajahan.
Dalam kaitan aksi nyata, ada beberapa hal yang perlu terus kita perkuat bersama upaya-upaya AWG dalam melaksanakan tugas pembebasan Al-Aqsa.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Dalam arahan Pembina Utama AWG, H.Muhyiddin Hamidy pada 30 September 2012 disebutkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan lembaga kepalestinaan tersebut, di antaranya:
- Sosialisasi, yaitu: up date pengelolaan website, penerbitan jurnal dan buku-buku, bedah buku, pelatihan seminar, konferensi internasional, longmarch, dan tabligh akbar.
- Penghimpunan dana pembebasan Al-Aqsa dan bantuan natura.
- Membangun Jaringan, yaitu menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka pembebasan Al-Aqsa. Serta membangun jaringan kerjasama di antara pihak-pihak yang berjuang untuk pembebasan Al-Aqsa, termasuk di dunia maya.
- Permberdayaan, di antaranya melalui kegiatan:
> Mengkoordinir pelaksanaan ziarah ke Al-Aqsa.
> Memfasilitasi beasiswa untuk pelajar dan mahasiwa Palestina
> Menyelenggarakan diklat untuk warga Palestina di Indonesia.
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan
> Pertukaran pelajar / mahasiwa dengan Palestina
> Pertukaran budaya dengan Palestina
> Pertukaran guru dengan Palestina
> Pemberdayaan ekonomi Palestina
Baca Juga: Israel Serang Kamp Nuseirat, 33 Warga Gaza Syahid
> Penyantunan yatama Palestina
> Membentuk komunitas media sosial di internet.
> Memfasilitasi peredaran komoditas/produk asal Palestina.
> Perjuangan boikot produk-produk Israel.
Baca Juga: Hamas: Pemindahan Kedutaan Paraguay ke Yerusalem Langgar Hukum Internasional
Penutup
Banyak agenda kegiatan yang sudah dikerjakan oleh Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG). Mulai dari konferensi internasional Al-Quds, longmarch cinta Al-Aqsa di berbagai wilayah, seminar-seminar, statemen-statemen, training (daurah), aksi-aksi protes, penerbitan, tabligh akbar, pemutaran film dokumenter, pameran foto, hingga penggalangan dana dan kekuatan (fund and forces),
Termasuk mengirimkan bantuan dalam program Winter Aid for Gaza, Pandemic Aid for Gaza, dan pelaksanaan qurban di Palestina.
Tentu pada masa pembatasan pandemi saat ini, perlu kreasi dan inovasi berbagai kegiatan dalam kaitan pembebasan Al-Aqsa. Potensi dan peluang teknologi informasi, media sosial, dan komunitas dunia maya, harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Puluhan Ribu Jamaah Palestina Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa
Semua upaya pembebasan Al-Aqsa tersebut tentu harus didukung oleh segenap komponen perjuangan umat Islam di manapun berada, apapun kedudukan dan pekerjaannya, serta kapanpun. Hingga Al-Aqsa dapat terbebas dari penjajahan dan kembali ke pangkuan kaum Muslimin. Al-Aqsa Haqquna! Allahu Akbar!! (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel