CHANNEL 10 ISRAEL HENTIKAN SIARAN KARENA KRISIS KEUANGAN

netanyahu

tampilan layar channel 10 dengan tulisan menuntut netanyaho. (foto:safa)
tampilan layar channel 10 dengan tulisan menuntut netanyaho. (foto:safa)

, 7 Rabiul Awwal 1436/29 Desember 2014 (MINA) –Puluhan karyawan stasiun televisi berbahasa ibrani “Channel 10”,  Ahad (28/12) malam waktu setempat sepakat untuk menghentikan siaran televisinya hingga pagi hari.

Hal tersebut mereka lakukan sebagai peringatan dan usaha menekan Perdana Menteri Israel agar secepatnya turun tangan dalam krisis keuangan yang dialami stasiun TV Israel itu sejak lama.

Sebagaimana laporan Korespondensi Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, para pemirsa Channel 10 pun terkejut saat melihat berhentinya siaran TV yang kemudian muncul layar hitam dengan gambar dan pengumuman bertuliskan: “Perdana Menteri  yang juga menjabat Menteri Komunikasi Israel menolak untuk mencari solusi, dan kami akan kembali pukul tujuh pagi hari”.

Masa depan Channel 10 terancam akan ditutup secara permanen akibat tingginya hutang yang mencapai 36 juta Shekel Israel (sekitar 114 miliar rupiah). Channel 10 merupakan salah satu saluran TV berbahasa ibrani terbaik.

Sebelumnya pihak stasuin TV telah mengumumkan pihaknya mampu mendapatkan dana untuk biaya operasional. Namun karena hutang-hutang mereka ke otoritas penyiaran pemerintah Israel belum dibayarkan, mereka pun diancam pemberhentian siaran setelah tiga hari.

Para karyawan stasiun TV tersebut pun menuntut Netanyahu agar segera turun tangan untuk mencegah penutupan Channel 10 yang telah menopang hidup puluhan keluarga karyawannya.(L/K02/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)