Tehran, MINA – Cina pada Senin (16/3) mengkritik sanksi yang dberlakukan AS terhadap Iran di tengah wabah virus corona dan menyebutnya sebagai “immoral.”
Cina mengatakan, embargo terhadap Iran akan menghambat respon negara terhadap wabah virus corona. Tasnim News melaporkan.
Sanksi unilateral AS selanjutnya akan menghambat upaya Iran dalam memerangi virus di saat harus berjuang untuk mengatasi krisis, kata Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, pada konferensi pers pekanan.
Geng mengatakan, menerapkan sanksi pada titik ini tidak bermoral, karena sanksi menekan ekonomi Iran dan telah menghambat bantuan internasional.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Menghapus sanksi saat ini akan membantu menjaga kesejahteraan ekonomi dan sosial Iran selama periode kritis ini,” katanya.
Ia juga mengatakan, Cina memiliki kontak dekat dengan Teheran mengenai penyebaran pandemi.
Negaranya juga akan terus menyediakan sumber daya apa pun yang diperlukan Iran dalam memerangi virus, seperti menyediakan pasokan medis dan mengirim tim medis.
Sebelumnya, Presiden Cina Xi Jinping mengirim pesan simpati kepada Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (14/3).
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Xi mengatakan, dia menghargai pemerintah Iran dan orang-orang atas dukungan dan bantuan mereka selama perang Cina melawan epidemi, dan menambahkan bahwa Cina gatian memberi bantuan kepada Iran.
Dia percaya, pemerintah Iran dan rakyatnya akan mampu menangani pada akhirnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoosh Jahanpoor mengumumkan pada Senin, sebanyak 129 orang telah meninggal karena COVID-19 di negara itu selama 24 jam terakhir, angka kematian harian tertinggi di negara itu sejak berjangkitnya penyakit menular.
Jumlah orang yang dites positif terjangkiti virus corona di Iran mencapai 14.991, setelah mendeteksi 1.209 kasus baru selama 24 jam terakhir, tambahnya.
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Jahanpoor mengatakan sementara jumlah kematian akibat corona mencapai 853, dan total 4.996 pasien telah dikeluarkan dari rumah sakit setelah pulih dari penyakit. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan